Wonosobo Hebat

Jelang Pemilu 2024, Mahasiswa Unsiq Wonosobo Ikuti Pendidikan Politik Tentang Kepemiluan

Ist. Diskominfo Wonosobo
Acara Edukasi Politik Tentang Kepemiluan diikuti mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo, Senin (12/6/2023), di Aula Al ‘ala kampus.  

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo mengikuti acara diskusi publik dengan tema 'Edukasi Politik Tentang Kepemiluan', Senin (12/6/2023), di Aula Al ‘ala kampus. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh BEM Fakultas Komunikasi dan Sosial dengan mengundang beberapa narasumber seperti  Rektor Unsiq Zaenal Sukawi, Kepala Badan Kesbangpol Wonosobo Agus Kristiono, Komisioner KPU Amurudin, dan Pengamat Politik Sarwanto Prihadhi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wonosobo, Agus Kristiono mengatakan, sebagai agent of change dan social control, mahasiswa memiliki peran aktif dan tanggung jawab yang besar terhadap bangsanya sendiri. 

Baca juga: Pelajar hingga UMKM Kenalkan Karyanya di Expo Produk Inovasi Teknologi Unsiq Wonosobo

Namun yang di rasa saat ini, mahasiswa tampak kurang paham dan rendahnya minat untuk mengetahui bagaimana pentingnya sosial politik bagi kehidupan di masa yang akan datang.

“Mahasiswa sebagai pilar utama dalam organisasi kepemudaan maka harus kritis dan pro aktif dalam mengawal Pemilu. Pemilu adalah sarana bagi kita untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat,” ujarnya.

Agus menegaskan meskipun hanya sekitar lima menit berada di bilik suara, tapi imbasnya lima tahun ke depan. 

Acara Edukasi Politik Tentang Kepemiluan diikuti oleh mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an 2
Acara Edukasi Politik Tentang Kepemiluan diikuti oleh mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo, Senin (12/6/2023), di Aula Al ‘ala kampus. 

Untuk itu, selektif dan mampu mempelajari track record Caleg, maka akan terpilih anggota legislatif yang berkualitas. 

Mahasiswa adalah hulu dari pesta demokrasi adapun Presiden, anggota DPR, DPD, DPRD, hanyalah hilir atau produk dari Pemilu.

“Mahasiswa sebagai kaum intelektual punya tanggung jawab lebih, untuk menjadi pemilih yang cerdas sekaligus menjadi agen dan pejuang demokrasi untuk mengedukasi masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Rektor Unsiq, Zaenal Sukawi menambahkan, kampus mendukung penuh pendidikan politik, karena politik dalam ketatanegaraan bangsa memiliki posisi dan fungsi yang sangat strategis.

Baca juga: Gelar Konsolidasi Kemenangan Pemilu 2024, Mbak Tunjung Soroti Isu Perempuan dan Anak

“Bagaimana produk-produk aturan dihasilkan dari politik. Kalau tidak memulai sejak dini memahami proses perpolitikan ini maka selamanya akan menjadi objek terus, agar bisa menjadi subjek dan berperang aktif berkontribusi kita harus melek politik,” ujarnya. 

Tugas edukasi politik bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi kampus punya tugas untuk bagaimana pendidikan politik dilakukan oleh mahasiswa.

“Kampus tidak berpolitik praktis apalagi terlibat dalam partai-partai tertentu, tapi civitas akademik harus berpolitik kebangsaan dan kenegaraan, sehingga mampu mempengaruhi dan mengarahkan kehidupan berbangsa yang lebih baik,” tandasnya. (ima)