Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sulami Manusia Kayu Meninggal

Kesedihan Susilowati Adik Sulami Manusia Kayu: Bupati Sragen Tak Pernah Sekalipun Menengok Kami

Berdasarkan keterangan Susilowati (30), adik Sulami, selama prosesi pemakaman pejabat yang nampak hadir hanya Camat dan Kepala Desa setempat. 

Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani
Sulami Manusia Kayu asal Dukuh Selorejo RT 32, RW 11, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen meninggal dunia. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Cerita sedih disampaikan secara terbuka oleh Susilowati, adik Sulami Manusia Kayu asal Kabupaten Sragen.

Bahkan, secara tidak langsung dirinya bercerita jika kepedulian pemerintah setempat (Pemkab Sragen) sejauh ini masih kurang.

Sebagai salah satu bukti, disebutkannya apabila Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati tak pernah sekalipun menengok kakaknya.

Susilowati meyakini, Bupati mengetahui kondisi Sulami, terlebih di saat viral pada 2017 silam.

Bahkan, saat Sulami meninggal dan dimakamkan, sang kepala daerah itu tak terlihat.

Baca juga: Pesan Terakhir Sulami Manusia Kayu Sragen Sebelum Meninggal, Jual Karya untuk Sedekah & Bayar Hutang

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tak tampak kehadirannya saat pemakaman Sulami, manusia kayu asal Kabupaten Sragen, Senin (12/6/2023).

Berdasarkan keterangan Susilowati (30), adik Sulami, selama prosesi pemakaman pejabat yang nampak hadir hanya Camat dan Kepala Desa setempat. 

Selain itu, menurut Susilowati, Bupati Sragen belum pernah datang menjenguk Sulami semasa hidup. 

"Bupati nggak pernah datang, kalau anak buahnya nggak tahu."

"Waktu ramai kemarin banyak yang datang, tapi kalau Bupati langsung saya tidak tahu (datang atau enggak)," kata Susilowati seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (13/6/2023).

Cerita Sedih Adik Sulami

Di sisi lain, Susilowati mengalami kehidupan yang prihatin selama merawat Sulami sakit.

Susilowati tinggal bersama Sulami serta suami dan seorang putranya.

Susilowati menceritakan kondisi kesehatan Sulami semakin memburuk pasca Lebaran 2023.

Bahkan, Sulami sempat dirawat di Puskesmas selama hampir satu pekan.

Baca juga: Sulami Manusia Kayu dari Sragen Meninggal, Selfie Terakhir Jadi Kenangan: Aku Pergi Sudah Bersih

Kemudian, Sulami meminta pulang dan minta dirawat di rumahnya saja.

Setelah pulang dari Puskesmas, Sulami tidak bisa ditinggal sendiri di rumah, dan aktivitasnya bergantung pada orang lain. 

Karena itulah, Susilowati tidak bisa bekerja secara normal. 

"Sehabis Lebaran itu, saya harus nunggu Mbak Sulami, nggak bisa ditinggal sama sekali."

"Jadi tidak bisa keluar rumah," katanya. 

"Jadi saya di rumah terus, karena kalau mau miring harus dibantu, waktu mau terlentang juga harus dibantu," tambahnya. 

Sebelum kondisinya menurun, Sulami biasanya hanya ditunggu oleh anak Susilowati.

Susilowati bisa pergi bekerja serabutan atau terkadang ikut suami mencari burung atau memanen getah karet. 

Semenjak sakit, Susilowati hanya fokus menjaga sang kakak. 

Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Susilowati terpaksa berutang ke sana ke mari. 

Bahkan, ia harus meminjam uang ke bank titil untuk melunasi utang-utang yang lain.

Baca juga: Inilah Sosok Sulami Manusia Kayu Asal Sragen Kini Meninggal, Tetap Berkarya Meski Tubuh kaku

"Selama merawat ada kekurangan biaya, saya sampai pinjam ke bank titil, karena saya harus nunggu sejak Lebaran, jadi ya terpaksa terjerumus ke situ," jelasnya.

Karena kondisi sakit yang tidak ada perkembangan, Sulami tidak banyak mendapatkan perawatan. 

Hanya sesekali, ketika Sulami demam, ia hanya minta obat ke bidan yang tinggal tepat di samping rumah Sulami.

Menurut Susilowati, terakhir Sulami mendapat bantuan berupa bantuan JKS (Jaminan Kesehatan Semesta).

"Terakhir dapat bantuan ada JKS namanya, saya tidak tahu itu apa," ujarnya.

Prihatin melihat adiknya dikejar-kejar orang untuk bayar utang, Sulami menyarankan adiknya untuk menjual rumah yang ia tempati. 

Rumah tersebut berdiri di atas tanah milik neneknya, yang kemudian dibangun menjadi hunian yang layak setelah mendapat bantuan ketika viral pada 2017.

"Misalnya kalau ada kesusahan, rumah ini disuruh jual untuk bayar utang-utang saya, iya, Mbak Sulami yang bilang begitu, tapi nggak saya jual," terangnya.

"Mungkin dia bilang begitu, nggak tega melihat saya dikejar-kejar utang terus, tahu kalau saya berutang, dia bilang yang sabar, rezeki nanti bisa datang dari mana saja, Mbak nggak bisa bantu, cuma bisa doa," kata Susilowati. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di TribunSolo.com berjudul Pemakaman Sulami Manusia Kayu Tak Dihadiri Bupati Sragen, Belum Pernah Jenguk Semasa Hidup

Baca juga: VIRAL Sopir Mobil Patwal Kabur Seusai Tabrak Motor, Tak Peduli Apakah Pengendara Terluka

Baca juga: Minta Presiden Usut, Perpemindo Duga Ada Oknum Bantu Loloskan Pelaku TPPO

Baca juga: Ayo Bantu Vote, Kali Pertama Kota Solo Masuk 2 Nominasi API Awards 2023

Baca juga: Konferensi Pers Penerimaan Pendaftaran Bacalon Anggota KPU Pada 23 Kab/Kota di Jateng

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved