Wonosobo Hebat
Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap Kabupaten Wonosobo Resmi Dilaunching
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap Kabupaten Wonosobo resmi dilaunching, Rabu (14/6/2023) di Pendopo Bupati.
Dengan menempati gedung eks Pesona FM, nantinya akan beroperasi melayani masyarakat untuk memberikan layanan seperti terkait literasi keuangan maupun perbankan.
Dalam hal ini Pemda Wonosobo melalui Dinas Ketenagakerjaan Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakertrans) bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan PT. BRI (Persero) Tbk, memotori berdirinya Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Anggotanya, Polres Wonosobo Gelar Latihan Menembak
Diharapkan layanan ini sebagai jalan keluar yang positif guna meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat di Wonosobo.
Mengingat saat ini sebagian besar pengguna jasa keuangan masih kurang komprehensif dalam memahami produk lembaga keuangan, hak dan kewajiban sebagai nasabah, dan risiko yang ditimbulkannya.
Diharapkan dengan ini tingkat pemahaman masyarakat atas layanan dan produk lembaga keuangan dapat bertambah, sekaligus menghindarkan masyarakat dari jeratan praktik ilegal, seperti investasi bodong, pinjaman illegal, iming-iming transfer uang berhadiah, rentenir, dan sebagainya.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menegaskan, berdirinya Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap ini akan berdampak signifikan pada indeks literasi keuangan.
Sehingga banyak masyarakat yang memahami secara komprehensif, produk dan lembaga keuangan yang aman dan legal.
“Saya berharap sinergitas antar pihak dapat terus ditingkatkan, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap dapat dilakukan secara optimal,” ujarnya.

Wabup Albar, mendorong upaya peningkatan kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang di dalamnya melibatkan Otoritas Jasa Keuangan Regional III Jateng-DIY, Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, perangkat daerah dan instansi vertikal terkait, industri jasa keuangan, Kadin, Hipmi, hingga Gapensi, untuk berperan aktif dalam menyukseskan edukasi keuangan masyarakat melalui Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap.
“Melalui kerja sama ini, saya harap ke depan tidak ada lagi masyarakat Wonosobo yang mengakses jasa lembaga keuangan, tanpa mempertimbangkan berbagai efek samping yang mungkin muncul,” ungkapnya.
Selain itu, sinergitas antar pihak ini diharapkan mampu mensinkronkan berbagai program yang dijalankan, sehingga lebih banyak masyarakat Wonosobo yang melek dan memahami investasi serta lembaga keuangan yang legal.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Jasa Keuangan Regional 3 Jateng DIY, Heru Prasetio mengungkapkan, terdapat selisih yang cukup jauh antara tingkat literasi dan inklusi keuangan.
Heru menjelaskan, indeks inklusi keuangan tahun 2022, secara nasional mencapai 85,10 persen dan di Jawa Tengah mencapai 85,97 persen yang berbanding terbalik dengan indeks literasi keuangan, baik secara nasional 49,68 persen dan di Jawa Tengah 51,69 persen.
Menurutnya, dari data ini menunjukkan urgensi atas upaya peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo Hari Ini Rabu 14 Juni 2023, Siang Berawan Tebal
Sehingga tingkat pemahaman masyarakat atas layanan dan produk lembaga keuangan dapat bertambah.
"Sekaligus menghindarkan masyarakat dari jeratan berbagai praktik illegal seperti investasi bodong, pinjaman illegal, iming-iming transfer uang berhadiah, rentenir, dan sebagainya,” ungkapnya.
Upaya edukasi secara massif ini tentunya harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya masyarakat segmen bawah, namun termasuk anak sekolah, generasi muda, pelaku UKM, dan lain-lain. (ima)