Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Prabowo 'Kecelik' Dikira Akan Diberi Sangu Saat Dipanggil Soeharto Sebelum ke Timor Timur

Kisah Prabowo 'Kecelik' Dikira Akan Diberi Sangu Saat Dipanggil Soeharto Sebelum ke Timor Timur

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
FACEBOOK/PRABOWO SUBIANTO
Kisah Prabowo 'Kecelik' Dikira Akan Diberi Sangu Saat Dipanggil Soeharto Sebelum ke Timor Timur 

Kisah Prabowo 'Kecelik' Dikira Akan Disangui Saat Dipanggil Soeharto Sebelum Bertugas di Timor Timur

TRIBUNJATENG.COM - Mantan Panglima TNI AD, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengenang dan merayakan hari ulang tahun Presiden Soeharto melalui sebuah postingan di Facebook. Dalam postingannya, Prabowo membagikan kenangan pribadi tentang sosok Presiden kedua Indonesia tersebut.

"8 Juni kemarin merupakan hari lahir dari Jenderal Besar TNI (Purn) H.M. Soeharto, Presiden RI Ke-2. Bagi saya, beliau merupakan sosok pekerja keras, sangat disiplin, dan teliti," tulis Prabowo dalam postingan Facebook-nya.

Prabowo juga mengungkapkan ciri khas lain yang dimiliki oleh Presiden Soeharto.

Beliau memiliki tulisan yang sangat rapi, daya ingat yang kuat, dan photographic memory dalam istilah Bahasa Inggris.

Selain itu, Soeharto juga sangat menguasai angka-angka.

Prabowo menceritakan sebuah pengalaman di mana ia dipanggil oleh Soeharto sebelum Batalyon 328 yang ia pimpin melakukan operasi di Timor Timur.

Prabowo menjelaskan bahwa ia dan para perwira yang dipimpinnya sangat bergembira ketika mendapat panggilan dari Presiden Soeharto sebelum menjalankan tugas.

Menurut Prabowo, tradisi tersebut menyiratkan bahwa mereka akan diberikan "sangu," yaitu bekal atau persiapan sebelum melaksanakan tugas.

"Saya sampai di Cendana sebelum pukul 20.30 WIB. Setelah beliau lalu bertanya apakah benar saya besok akan pergi untuk menjalankan operasi. Saya pun membenarkan," Prabowo menceritakan pertemuan tersebut.

Prabowo kemudian menceritakan pesan yang diberikan oleh Soeharto kepadanya. Soeharto menyampaikan tiga hal penting, yaitu "Ojo lali, ojo dumeh, ojo ngoyo." Pesan ini memiliki makna yang mendalam bagi Prabowo dan menjadi pelajaran berharga baginya.

Meskipun awalnya Prabowo merasa kaget dan kecewa karena harapannya untuk mendapatkan "sangu" tidak terpenuhi, namun dalam perjalanan pulang Prabowo menyadari bahwa tiga nasihat tersebut berasal dari seorang Panglima yang memiliki pengalaman tempur yang sangat luas.

"Seorang Panglima dengan segudang pengalaman tempur memberikan wejangan 'ojo lali ojo dumeh, ojo ngoyo.' Tentu itu merupakan pelajaran yang sangat berharga," kata Prabowo.

Prabowo kemudian menjelaskan makna dari tiga nasihat tersebut. "Ojo lali" berarti jangan lupa terhadap semua pelajaran yang telah diterima, baik dari orang tua, agama, sekolah dasar, maupun pelajaran militer.

"Ojo dumeh" berarti jangan sombong, karena orang yang sombong cenderung meremehkan musuh, lengah, dan tidak teliti karena terlalu percaya diri. Sedangkan "ojo ngoyo" berarti jangan memaksakan diri dan anak buah, karena ada batas kemampuan yang harus dihormati.

Pesan tersebut begitu penting bagi Prabowo sehingga ia dan para anggota Batalyon 328 menuliskannya di atas peta di posko setiap kali melaksanakan operasi militer. Tradisi tersebut menjadi bagian dari kehidupan mereka.

"Alhamdulillah, dalam operasi, Batalyon 328 mendapat hasil yang sangat baik dan mendapat penghargaan dari Panglima Operasi. Penghargaan tersebut antara lain berupa kenaikan pangkat luar biasa bagi hampir 1 Kompi dari 1 Batalyon, tanpa harus mengikuti tes Secapa dan Secaba," ungkap Prabowo.

Postingan Prabowo ini mendapatkan respon positif dari lebih dari 100 ribu pengguna Facebook dan mendapat beragam komentar. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved