Berita Viral
Setelah Digeruduk Para Guru, Mantan Kepsek Akui Pakai Uang Rp 2,3 Miliar: Bangun Rumah, Beli Tanah
Pengakuan Muhammad Iskak (MI), mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri di Surabaya, Jawa Timur soal dana Rp 2,3 miliar yang dituntut para guru
TRIBUNJATENG.COM - Pengakuan Muhammad Iskak (MI), mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri di Surabaya, Jawa Timur soal dana Rp 2,3 miliar yang dituntut para guru.
Iskak tanpa tedeng aling-aling mengatakan telah menggunakan uang koperasi KPRI Tegar tersebut untuk kepentingan pribadinya.
Diantaranya untuk membangun rumahnya yang megah dan membeli tanah.
Padahal uang koperasi tersebut dimiliki oleh sekitar 200 guru SD

Baca juga: Guru SD Geruduk Kepala Sekolah yang Diduga Gondol Uang Rp 2,3 Miliar, Kaget Lihat Rumahnya
Baca juga: Ribut di Pesantren Jepara, Seorang Warga Terluka Kena Sabetan Celurit, 2 Santri Jadi Tersangka
"Waktu sepuluh tahun saya jadi bendahara. Saya pakai dulu uangnya buat bangun rumah dan pasar," tutur MI, Rabu (21/6/2023), seperti dilansir dari Tribun Jatim.
MI mengaku telah mencicil dana koperasi yang dipinjamnya.
Namun saat ini uang yang belum dicicil diduga masih sekitar Rp 2,3 miliar.
Akibat memakai uang koperasi, rumah MI digeruduk sejumlah guru yang meminta pertanggungjawaban, Rabu (21/6/2023).
Dugaan penggelapan
Persoalan dugaan penggelapan dana koperasi KPRI sebesar Rp 2,3 miliar itu sebenarnya telah bergulir sejak 2019.
Namun ketika itu, para guru yang mempercayakan uangnya di koperasi tersebut tidak merasa curiga.
Sebab, MI pernah menjabat sebagai kepala sejumlah Sekolah Dasar di Surabaya.
Selain itu dia juga telihat memiliki banyak usaha dan rumah yang mewah.
Adapun MI sendiri telah 10 tahun dipercaya menjadi bendahara koperasi.
Dia bahkan pernah menduduki posisi sebagai ketua.
Kecurigaan muncul karena dana koperasi Rp 2,3 miliar tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Ternyata MI mengakui bahwa dana koperasi tersebut dipakai untuk membangun rumah dan tanah untuk pasar.
Tanah-tanah tersebut ada yang diatasnamakan anak-anaknya.
Rumah digeruduk guru
Para guru kemudian menggeruduk rumah milik MI di kawasan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Rabu (21/6/2023).
Sekitar 75 guru tersebut ingin menagih uang mereka sebesar Rp 2,3 miliar.
"Lha omahe megahe ngene. Tibake dibangun dengan uang koperasi (Lha rumahnya megah seperti ini, ternyata dibangun dengan uang koperasi)," kata seorang guru SD, Rabu.
Bahkan ada di antara mereka yang berteriak mengusulkan menyita sertifikat rumah dan tanah MI.
"Kami tidak terima kalau digunakan untuk kepentingan pribadi, karena uang itu uang seluruh anggota koperasi. Kami sekarang ramai-ramai nagih uang kami agar dikembalikan," kata seorang guru bernama Titik.
Wakil Wali Kota turun tangan
Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turun tangan dan mendatangi kediaman MI.
"Kasihan guru-guru SD, itu uang deposito dan simpanan di KPRI dipakai pribadi ketuanya, untuk bangun rumah, kosan, dan pasar," kata Cak Ji, sapaan akrab Wakil Wali Kota, Rabu.
"Kami harus ikut mencarikan solusi," imbuhnya.
Armuji menegaskan, uang tersebut merupakan hak para guru dan harus dikembalikan.
Dia mengusulkan adanya ambil alih pengelolaan aset milik MI.
"Meski sudah menyatakan kesanggupan mencicil tapi sampai kapan. Opsi solusinya adalah mengambil alih pengelolaan pasar atau kos-kosan oleh anggota, dengan perjanjian notaris," kata dia. (TribunJatim.com)
Link Promo Tiket Kereta Api Rp 80 Ribu Falsh Sale Hanya Hari Ini 28 September, War Mulai 15.00 WIB |
![]() |
---|
Sosok Agus Suparmanto, Resmi Jadi Ketum PPP 2025-2030, Segini Kekayaannya |
![]() |
---|
Viral Bocah di Brebes Hilang Diculik Wewe, Kapolsek Tonjong Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Viral Video Menegangkan Konten Kreator Naik Pohon 4 Jam karena Dikejar Harimau |
![]() |
---|
Viral Kurir Paket Diancam dengan Golok Saat Antar Paket COD Senilai Rp 30 Ribu di Bekasi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.