Berita Batang
Problematik Kesetaraan Harga Tanah PLTU, Forkopimda Minta Masyarakat Tempuh Jalur Hukum
Masyarakat maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Foropimda) Kabupaten Batang selaku pemangku wilayah mulai dibuat tidak nyaman.
Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Masyarakat maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Foropimda) Kabupaten Batang selaku pemangku wilayah mulai dibuat tidak nyaman dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan hingga 53 kali.
Aksi itu dilakukan sebagian masyarakat yang menuntut kesetaraan harga tanah Pembangunan PLTU Batang.
Beberapa kali dimediasi dan disarankan menempuh jalur hukum, namun sekelompok masyarakat warga terdampak pembangkit tenaga uap tersebut tidak dilakukan dan memilih menyampaikan aspirasi turun ke jalan hingga mencapai 53 episode.
"Penyampaian aspirasi tidak dilarang, namun harus sesuai dengan peraturan yang ada dan tidak mengganggu ketertiban masyarakat.
Apabila ada permasalahan yang mungkin tidak bisa diselesaikan melalui jalur penyampaian aspirasi, ada jalur lain mengingat kita adalah negara hukum agar tidak menimbulkan kegaduhan," terang Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat rapat koordinasi keamanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Batang di Aula kantor bupati setempat, Jumat (23/6/2023).
Rakor itu hadiri dari berbagai organisasi masyarakat, tokoh agama perangkat desa desa, Pj Bupati mengajak untuk bersama-sama menjaga ketertiban situasi dan kondisi wilayah di Kabupaten Batang.
"Segala proses pembelian lahan sudah sesuai dengan aturan hukum yang ada, apalagi proses sudah dilakukan bertahun-tahun lalu,"ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pertemuan ini dapat menurunkan tensi agar bisa menurunkan ego masing-masing, sehingga suasan bisa lebih kondusif.
Senada juga disampaikan Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun, ia menyatakan bahwa penyampaian aspirasi tidak dilarang.
Namun apabila ada jalur yang lebih tepat maka jalur tersebut harus dilaksanakan.
"Segala pertemuaan, negosiasi, rapat sudah dilakukan dan selalu kami arahkan ke jalur hukum namun tidak pernah dilaksanakan dan itu menggambarkan keangkuhan.
Meski selalu menyatakan aksi damai, namun saya selalu memantau apalagi lokasi aksi di main gate yang dilewati truk-truk besar dan itu membahayan diri mereka sendiri," jelasnya.
Kapolres juga menyampaikan bahwa demo kesetaraan harga tanah PLTU itu, seolah-olah ingin menang sendiri.
"Mereka sudah sering kami undang pertemuan bersama forkopimda namun solusi dari kami tidak dilakukan dan seakan-seakan tidak menghormati Ibu Pj Bupati selaku orang yang dituakan di Kabupaten Batang,"pungkasnya.(din)
Bupati Faiz Dorong Ekraf Batang Go Global, Festival Jadi Langkah Awal |
![]() |
---|
Stok Darah PMI Batang Surplus Hingga Bisa Kirim ke Demak |
![]() |
---|
TP PKK Batang Cetak Kader Paralegal, Siap Jadi Pelindung Korban KDRT |
![]() |
---|
Naga Meliuk Gagah Lewati Ribuan Penonton Karnaval Kemerdekaan di Batang, Total Ada 85 Penampil |
![]() |
---|
Ingatkan Bahaya Cacingan, Dokter Anak Tan Evi : Jangan BAB Sembarangan, Jaga Sanitasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.