Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Inses di Purwokerto

Hasil Inses Hubungan Terlarang Bapak dan Anak di Purwokerto Ada yang Diadopsi Warga Semarang

Satreskrim Polresta Banyumas memburu keberadaan ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi.

|
Permata Putra Sejati 
Suasana TKP ditemukannya kembali diduga 3 kerangka bayi di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Satreskrim Polresta Banyumas memburu keberadaan ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi yang ditemukan di lahan RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas
 
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E.

Keberadaan ayah dari E saat ini masih belum diketahui keberadaanya paska ditemukan kerangka-kerangka bayi itu.

Baca juga: Inses Dengan Ayah Kandung, Ini Kesaksian Warga Soal Wanita Pemilik Kerangka Bayi di Purwokerto

Baca juga: FAKTA MENCENGANGKAN! Kasus Temuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Benarkah Hasil Inses Anak dan Bapak?

Baca juga: Pengakuan Perempuan Pemilik 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Masih Syok karena Viral

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Perempuan Inisial E, Diduga Pemilik 4 Kerangka Bayi di Banyumas

"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka, namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023).

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi saat ditemui Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023).
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi saat ditemui Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023). (Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati)

Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.

Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.

Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu. 

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.

Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya. 

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang

Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk. 

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved