Wonosobo Hebat
Pemkab Wonosobo Berharap Sekolah Partisipasi Mampu Secara Riil Tingkatkan Partisipatif
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Sekolah Partisipasi ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama dari kalangan perempuan, orang muda, dan disabilitas telah selesai dilaksanakan.
Program yang diselenggarakan oleh Kita Institute Wonosobo ini telah melaksanakan pembelajaran Sekolah Partisipasi sejak 12 Oktober 2022 hingga berakhir 2 Juni 2023 lalu.
Penutupan Sekolah Partisipasi 2022/2023 berlangsung hari ini, Kamis (6/7/2023) di Gedung Sasana Adipura Wonosobo.
Baca juga: Dinilai Banyak Keunggulan, Posyandu Widodo II Desa Gondang Wonosobo Maju Lomba Posyandu Jawa Tengah
Penutupan Sekolah Partisipasi 2022/2023 masuk dalam rangkaian kegiatan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang sekaligus bersamaan dengan kegiatan lainnya.
Diantaranya lomba cipta menu makanan sehat, diskusi publik, dan seminar.
Direktur Kita Institute Wonosobo Eka Munfarida Irfiani menyampaikan, Sekolah Partisipasi menyasar tiga wilayah yakni Kecamatan Wonosobo, Garung, dan Kaliwiro.
"Kita terfokus pada pembangunan di desa, dimana mereka sebenarnya sudah kita latih ada pelatihan berkala dengan tema dasar hubungannya dengan pembangunan desa, partisipasi masyarakat dan sebagainya," ujarnya.
Peserta yang mengikuti kelas partisipasi akan menginisiasi membuka dialog dengan masyarakat dan pemerintah desa terkait.
Hingga akhirnya mereka akan menemukan atau memilih isu prioritas yang kemudian mengajukan kebijakan di tingkat desa.
Salah satu contohnya di Desa Bomerto yang telah memiliki kebijakan larangan untuk merokok terlebih di dalam rumah.
Kebijakan ini berangkat dari keluhan warga khususnya ibu-ibu dengan asap rokok di dalam rumah yang dapat menganggu kesehatan anak-anak.
"Ada budaya mereka sering berkumpul khususnya bapak-bapak merokok di acara penting seperti 'bayenan' yang seharusnya tidak boleh ada asap rokok di dalam rumah. Kesadaran dari hal tersebut lantas mengawali ide ini hingga akhirnya keluar surat edaran dari pihak desa," jelasnya.
Setelah mengikuti Sekolah Partisipasi ini para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilannya untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi mereka pada pembangunan desa masing-masing.
Tentunya dengan menggunakan konsep kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah desa.
"Karena kali ini baru pertama kali dan menjadi percontohan, ke depannya semoga berlanjut dengan sistem ataupun metode yang berbeda," imbuhnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan, spektrum pembangunan sangatlah luas.
Menurutnya terkait pembangunan tidak lagi hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi butuh dukungan dari masyarakat, dengan kata lain Government kolaboratif.
Termasuk di antaranya memperhatikan aspek responsif gender, serta harus memperhatikan Gender Equality and Social Inclusion (GESI), untuk mewadahi perbedaan gender dan kebutuhan khusus masyarakat.
Demikian pula dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok rentan, perempuan, anak, dan disabilitas.
Mereka berperan dalam proses pengambilan kebijakan terkait pembangunan yang harus diaktifkan, sehingga aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat diakomodir secara komprehensif.
"Saya mewakili bupati menyampaikan selamat atas tuntasnya pelaksanaan masa pembelajaran Sekolah Partisipasi 2022/2023. Kami harap selesainya Sekolah Partisipasi mampu secara riil meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, mulai proses perencanaan hingga akses pemanfaatan hasil pembangunan di Wonosobo," ujarnya.
Baca juga: Prediksi Cuaca Wonosobo Hari Ini Kamis 06 Juli 2023, Siang Hingga Malam Hari Hujan
Lebih lanjut disampaikan, organisasi masyarakat sipil dalam penentuan kebijakan publik pun menempati posisi yang strategis dalam memastikan kebijakan untuk menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat.
Sehingga, diharapkan melalui kegiatan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) mampu menjadi pemantik diskusi yang hangat dan komunikatif.
"Seluruh peserta berkesempatan menyampaikan pandangannya terkait pembangunan, dan berpartisipasi dalam perencanaan, formulasi, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi kebijakan dan program pembangunan," tandasnya. (ima)
Caption
Penutupan Sekolah Partisipasi Kita Institute Wonosobo berlangsung di Gedung Sasana Adipura Wonosobo, Kamis (6/7/2023).
Tribunjateng.com/Imah Masitoh