Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Profil JIS Dinilai Tak Sesuai Standar FIFA, Renovasi Makan Anggaran Rp 6 M

Di dalam stadion, terdapat fasilitas mewah seperti jacuzzi yang terletak di dalam kamar mandi bagi para pemain.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
eticon
Profil JIS Dinilai Tak Sesuai Standar FIFA, Renovasi Makan Anggaran Rp 6 M 

Profil JIS Dinilai Tak Sesuai Standar FIFA, Renovasi Makan Anggaran Rp 6 M

TRIBUNJATENG.COM - Inilah profil JIS yang dinilai tidak sesuai dengan standar FIFA.

Jakarta International Stadium (JIS) yang diresmikan pada bulan Juli 2022 lalu, kini menjadi sorotan banyak orang.

Stadion yang terletak di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ini dibangun pada masa kepemimpinan Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengungkapkan kebanggaannya ketika menyebut JIS sebagai infrastruktur paling rumit di dunia dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, pada tanggal 20 Mei 2023.

Menurut Anies, JIS adalah salah satu infrastruktur yang paling rumit di dunia dan pantas dijadikan pelajaran untuk seluruh dunia.

Namun, saat ini stadion kebanggaan Anies tersebut tengah dikritik oleh banyak pihak.

JIS diharapkan menjadi venue untuk pertandingan internasional, khususnya Piala Dunia U-17.

Nmun masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diperbaiki.

Salah satu masalah yang ditemui adalah akses masuk dan kualitas rumput.

Stadion JIS dinilai belum memenuhi standar FIFA.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, untuk merenovasi JIS agar sesuai dengan standar tersebut.

Erick Tohir, Ketua PSSI, juga sedang melakukan pengecekan terkait beberapa fasilitas yang belum memadai.

Meskipun masih terdapat masalah yang harus diatasi, JIS memiliki beberapa kelebihan.

Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia dengan kapasitas 82.000 penonton.

JIS juga dilengkapi dengan atap yang dapat dibuka secara otomatis dan fasilitas sesuai standar FIFA.

Selain itu, JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan konsep keberlanjutan.

Fasilitas lainnya meliputi rumput hybrid turf yang sesuai dengan standar FIFA dan mampu menyerap air lebih banyak.

Di dalam stadion, terdapat fasilitas mewah seperti jacuzzi yang terletak di dalam kamar mandi bagi para pemain.

JIS juga memiliki ruang pelatih, ruang pijat, dan kamar mandi yang berinterior kombinasi warna putih dan oranye dengan lampu kelip di setiap sudut.

Anies Baswedan bangga karena pembangunan JIS dilakukan tanpa menggunakan tenaga kerja asing.

Menurutnya, semua pekerja yang terlibat dalam pembangunan stadion ini adalah anak-anak Indonesia yang dilahirkan, dididik, dan bersekolah di Indonesia.

Anies menyebut bahwa prestasi ini mempesona dunia dengan hasil kerja anak-anak Indonesia.

Meskipun JIS memiliki kelebihan yang mengesankan, masih terdapat beberapa masalah yang harus segera diperbaiki agar stadion ini memenuhi standar internasional, terutama standar FIFA.

Masalah akses masuk dan kualitas rumput menjadi beberapa hal yang harus segera diperhatikan dan diperbaiki.

Stadion JIS sendiri memiliki sejarah pembangunan yang cukup panjang.

Rencana pembangunannya dimulai pada tahun 2009, namun terhambat oleh masalah sengketa lahan.

Pada tahun 2014, ketika Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, rencana pembangunan stadion ini kembali dibahas.

Pembangunan JIS kemudian dilanjutkan saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta.

Pembangunan stadion ini baru dimulai pada tahun 2019 ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

JIS dirancang oleh Buro Happold, seorang konsultan perencana dari Inggris.

Buro Happold diketahui  memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion sepakbola modern di Liga Inggris dan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.

Dilansir dari WIKA, JIS memiliki kapasitas 82.000 penonton dan berdiri di atas lahan seluas 221.000 meter persegi.

Stadion ini dilengkapi dengan atap yang dapat dibuka secara otomatis dan sesuai dengan standar FIFA.

JIS juga menjadi stadion pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep keberlanjutan.

Fasilitas lainnya meliputi rumput hybrid turf yang sesuai dengan standar FIFA dan mampu menyerap air lebih banyak.

Di dalam stadion, terdapat fasilitas mewah seperti jacuzzi yang terletak di dalam kamar mandi bagi para pemain.

JIS juga memiliki ruang pelatih, ruang pijat, dan kamar mandi yang berinterior kombinasi warna putih dan oranye dengan lampu kelip di setiap sudut.

Meskipun JIS memiliki kelebihan yang menonjol, masih terdapat beberapa masalah yang perlu diperbaiki.

Masalah akses masuk menjadi salah satu perhatian utama, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar penonton dapat masuk dan keluar stadion dengan lancar.

Selain itu, kualitas rumput juga menjadi perhatian karena belum memenuhi standar FIFA.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menpora Dito Ariotedjo untuk merenovasi JIS agar memenuhi standar internasional.

Erick Tohir, Ketua PSSI, juga sedang melakukan pengecekan terkait beberapa fasilitas yang masih belum memadai.

Dengan upaya perbaikan yang dilakukan, diharapkan JIS dapat segera memenuhi standar FIFA dan menjadi stadion yang siap menggelar pertandingan internasional, termasuk Piala Dunia U-17.

Keberhasilan pembangunan JIS tanpa menggunakan tenaga kerja asing juga menjadi prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.

Kata Erick Tohir Soal Renovasi JIS

Jakarta International Stadium (JIS), stadion megah yang diresmikan pada bulan Juli tahun lalu, saat ini sedang berupaya memenuhi standar FIFA agar dapat menjadi salah satu venue untuk Piala Dunia U17 2023.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menyampaikan harapannya bahwa JIS dapat lolos verifikasi FIFA untuk menjadi tempat penyelenggaraan ajang bergengsi tersebut.

Erick Thohir mengungkapkan hal ini kepada awak media, termasuk Kompas.com, pada Rabu (5/7/2023).

Ia menyatakan bahwa jika FIFA melakukan pengecekan pada hari tersebut dan JIS tidak memenuhi standar, stadion ini akan dicoret sebagai salah satu opsi venue Piala Dunia U17.

Namun, PSSI dan pihak terkait sedang berusaha keras untuk memperbaiki kekurangan yang ada agar JIS dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FIFA.

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah kondisi rumput di dalam JIS.

Menurut Erick Thohir, jenis rumput yang saat ini ada di stadion tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan.

"Rumput misalnya, itu jelas. Kita tidak usah berdebat berjenis-jenis rumput. Rumput itu ada yang kuat matahari lama, dan ada yang kuat matahari sedikit," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa rumput yang ada di lapangan latihan JIS terlihat baik karena mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.

Namun rumput di dalam stadion tidak beradaptasi dengan baik karena kurangnya paparan sinar matahari.

Oleh karena itu, kemungkinan perlu diganti dengan jenis rumput lain.

Menyikapi masalah ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljo, bersama dengan Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan tinjauan ke JIS pada Selasa (4/7/2023).

Setelah melakukan kunjungan, Basuki Hadimuljo menyatakan bahwa JIS perlu melakukan sejumlah perbaikan, terutama terkait rumput.

Ia menyebut bahwa kondisi rumput saat ini belum memenuhi standar FIFA.

"Kondisi rumput sekarang, menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA dengan kondisi sekarang," ucap Basuki.

Basuki Hadimuljo mengungkapkan bahwa seluruh rumput di JIS akan diganti sesuai dengan rekomendasi Chairman Karya Rama Prima (KaerPe), Qamal Mustaqim.

Namun, perbaikan ini akan membutuhkan biaya sebesar Rp 6 miliar.

"Namun, ada solusinya. Kami akan ganti semua rumput tersebut sesuai dengan Pak Qamal sebagai ahli agronomi untuk rumput stadion," kata Basuki.

Perbaikan rumput ini merupakan langkah penting bagi JIS dalam mengejar standar FIFA untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U17 2023.

Dengan mengganti rumput yang tidak memenuhi standar, diharapkan JIS dapat menciptakan lapangan yang sesuai dengan persyaratan FIFA dan menjadi tempat yang layak untuk pertandingan sepak bola tingkat internasional.

Biaya sebesar Rp 6 miliar akan dialokasikan untuk perbaikan rumput di JIS.

Basuki Hadimuljo menyatakan bahwa rekomendasi dari ahli agronomi, Qamal Mustaqim, akan diikuti dalam penggantian rumput ini.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa JIS memenuhi standar FIFA dan siap menjadi arena laga Piala Dunia U17 2023.

Pemerintah dan pihak terkait lainnya berkomitmen untuk mendukung perbaikan dan pengembangan infrastruktur olahraga di Indonesia.

Keberhasilan JIS dalam memenuhi standar FIFA akan menjadi prestasi yang membanggakan, serta meningkatkan reputasi Indonesia sebagai tuan rumah yang mampu menyelenggarakan acara olahraga internasional dengan sukses.

Piala Dunia U17 2023 merupakan ajang bergengsi yang akan mempertemukan tim-tim muda dari berbagai negara di dunia.

Menjadi salah satu venue dalam ajang ini akan membawa dampak positif bagi JIS, Jakarta, dan Indonesia secara keseluruhan.

Diharapkan dengan perbaikan yang dilakukan, JIS akan siap menyambut pertandingan-pertandingan spektakuler yang akan memikat penggemar sepak bola dari seluruh dunia.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan bahwa JIS dapat memenuhi standar FIFA dan sukses menjadi salah satu venue Piala Dunia U17 2023.

Proses perbaikan rumput yang dilakukan merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa JIS siap menyelenggarakan pertandingan dengan standar internasional.

Semoga, JIS dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelenggarakan ajang bergengsi ini dan membanggakan bangsa Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved