Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Anak Gagal Masuk SMA Negeri Lewat Jalur PPDB Zonasi, Orangtua Curiga Ada Kecurangan: Jarak Berubah

Budi Ariyanto curiga ada kecurangan yang menyebabkan anaknya gagal lolos. Saat pendaftaran PPDB jalur zonasi akan ditutup, jaraknya tiba-tiba berubah.

tribunjateng/dok
Ilustrasi siswa SMA 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Pupus sudah harapan Budi Ariyanto (45) untuk mendaftarkan anaknya masuk SMA Negeri 2 Kota Bekasi di dekat rumah.

Putrinya yang mendaftar lewat jalur PPDB zonasi gagal masuk ke sekolah tersebut.

Budi Ariyanto curiga ada kecurangan yang menyebabkan anaknya gagal lolos.

Baca juga: Kecewa Anaknya Tak Diterima PPDB Jalur Zonasi, Pria Ini Nekat Bawa Meteran Ukur Jarak ke Sekolah

Padahal, jarak antara rumah dan SMA Negeri 2 Kota Bekasi itu cukup dekat.

Namun, ketika pendaftaran PPDB jalur zonasi akan ditutup, jaraknya tiba-tiba berubah.

"Syarat yang sudah diajukan oleh anak saya 623 meter, namun berubah ketika sudah diklarifikasi oleh pihak sekolah menjadi 781 meter," jelas Budi saat ditemui di wilayah Kayuringin, Bekasi Selatan, Kamis (13/7/2023).

Budi menaruh curiga terhadap perubahan jarak yang mendadak itu.

Sebab, ada beberapa teman putrinya yang diterima di sekolah tersebut.

Padahal, jarak rumah Budi dan calon sekolah tempat anaknya mendaftar lebih dekat dibanding teman-teman putrinya yang sudah diterima di SMA Negeri 2 Kota Bekasi tersebut.

"Ada di belakang rumah saya, 100 meter di belakang rumah saya, 60 meter di belakang rumah saya, bahkan ada yang lebih jauh lagi, anak-anak itu nanti jika bersekolah, lewat depan rumah saya, kenapa anak saya ditolak," keluh Budi.

Pria itu juga mengutarakan, jika jalur zonasi ini adalah upaya kedua setelah pada jalur mandiri beberapa waktu lalu, putrinya juga tidak lolos di sekolah yang sama.

 Dirinya pun curiga ada indikasi kecurangan dalam praktik pendaftaran PPDB yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Bekasi.

Sebab, kata Budi, ketika dirinya meminta klarifikasi kepada sekolah, ada salah satu orang dari pihak sekolah yang mengatakan titik koordinat bisa diubah

"Saya klarifikasi oleh pihak sekolah, ternyata ada salah satu perwakilan pihak sekolah yang mengatakan, bahwasanya dia mengakui yang menentukan titik koordinat.

Berarti koordinatnya kan bisa diubah," jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved