kkn udinus
Belum Ke Rembang Kalau Belum Mencoba Lontong Tuyuhan
Jangan kaget ketika Anda berwisata ke Rembang, karena kota satu ini memiliki pantai-pantai berpasir putih yang tak ada habisnya.
Banyak peninggalan serta barang-barang pribadi milik Kartini disimpan apik di museum ini.
Setelah puas mengelilingi museum, Anda bisa mengunjungi satu bangunan “kuno” lainnya, yaitu Sekolah Kartini, yang berlokasi di komplek kantor Kabupaten Rembang.
Bangunan tua ini adalah saksi bisu perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak kesetaraan perempuan pada tahun 1912 silam.
“Sekali mendayung dua pulau terlampaui” adalah peribahasa yang cocok untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Rembang.
Tak hanya terkenal dengan sejarah-sejarah kuno, pantai, batik, dan garam, Rembang juga dikenal karena makanan-makanannya yang lezat.
Ada banyak sekali makanan khas yang wajib dicoba oleh wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Kabupaten Rembang.
Makanan khas Rembang sangatlah banyak, beberapa diantaranya adalah dumbeg, sate serepeh, urap latoh, kawista, lontong tuyuhan dan sayur merica adalah beberapa makanan khas yang banyak dicari oleh wisatawan.
Namun diantara makanan-makanan tersebut, salah satu makanan khas Rembang yang paling laris dan digandrungi masyarakat adalah lontong tuyuhan.
Makanan satu ini akan membuat siapapun yang memakannya ketagihan – tak terkecuali warga lokal sekalipun, yang juga mengakui kenikmatan lontong tuyuhan.
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi mendengar kata lontong.
Makanan berlapis daun pisang ini sudah menyebar luas di berbagai daerah pelosok Indonesia, hingga dipastikan Anda sudah pernah mencobanya.
Beberapa hidangan yang menggunakan lontong sebagai kondimennya adalah lontong opor dan lontong sayur. Makanan berbahan dasar beras ini juga dapat dijadikan teman makan di beberapa hidangan lain, seperti kupat tahu dan sebagainya.
Tak mau kalah, Kabupaten Rembang hadir dengan lontong khasnya. Lontong satu ini memiliki bentuk yang unik, yaitu segitiga yang memang menjadi ciri khasnya.
Bungkusnya yang segitiga bervolume ini akan menghasilkan bentuk potongan lontong yang tebal dan berbeda dari lontong yang lain. Hal inilah yang membedakan lontong tuyuhan dengan lontong-lontong yang biasanya Anda lihat di pasaran.
Asal-usul nama lontong tuyuhan berasal dari kata “tuyuhan” yang merupakan desa dimana lontong tuyuhan pertama kali dikenal luas. Desa Tuyuhan terletak di Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.