kkn udinus
Belum Ke Rembang Kalau Belum Mencoba Lontong Tuyuhan
Jangan kaget ketika Anda berwisata ke Rembang, karena kota satu ini memiliki pantai-pantai berpasir putih yang tak ada habisnya.
Desa ini berada di salah satu 287 desa di Kabupaten Rembang, kurang lebih 3 kilometer dari Kecamatan Lasem. Letaknya yang jauh dari kota membuat desa ini dikelilingi persawahan yang hijau dan pegunungan tinggi.
Suasananya yang asri dan tenang menjadikan tempat ini sebagai salah satu daya tarik tersendiri bagi para pengunjung luar kota.
Dulunya akses jalan yang cukup terbatas membuat para wisatawan kesulitan.
Rasanya melelahkan karena harus menerjang jalan-jalan minim yang sulit dijangkau hanya untuk menyantap seporsi lontong tuyuhan.
Namun, karena banyaknya keluhan dari berbagai pihak, saat ini akses jalan sudah diperbaiki oleh pihak pemerintah setempat untuk mempermudah wisatawan mencicipi cita rasa lontong tuyuhan langsung di tempatnya.
Lontong tuyuhan dulunya diperjual belikan dengan cara dipikul berkelilingi mengitari desa. Orang yang melihatnya pasti dapat merasakan betapa berat dan lelahnya penjual lontong tuyuhan memikul barang dagangannya.
Seiring berjalannya waktu dan jumlah peminat lontong tuyuhan yang kian bertambah, kini lontong tuyuhan sudah memiliki tempat jualannya sendiri. Penjual hanya tinggal duduk manis di tempat dan pembeli-lah yang akan menghampiri duluan.
Di Kabupaten Rembang, kuliner satu ini dijual di tempat berpetak-petak, di satu tanah kosong yang khusus menjajakan lontong tuyuhan dengan nama warung yang berbeda-beda. Tempat ini sangat sederhana, hanya terdiri dari beberapa kursi dan meja yang diletakkan di setiap petaknya.
Kesederhanaan tempat ini tentu berbanding terbalik dengan rasa lontong tuyuhan yang mewah dan menggugah selera.
Ada satu warung kecil yang menjadi langganan keluarga saya ketika ingin makan lontong tuyuhan, yaitu Lontong Tuyuhan Sabit. Keluarga saya sudah menjadi langganan warung ini sejak tahun 2015. Pemilik dari usaha ini adalah Qonidah. Ia bercerita bahwa usaha lontong tuyuhan yang ia jalankan adalah hasil dari turun temurun sejak tahun 1986. Tidak heran usaha Lontong Tuyuhan Sabit milik Qonidah masih berdiri sampai sekarang, mengingat resep turun-temurun lontong tuyuhan yang ia sajikan masih otentik dan tak berubah walau sudah berpuluh-puluh tahun berlalu.
Qonidah pun bercerita bahwa memang tak mudah menjual lontong tuyuhan, ada masanya dagangannya sepi, ada pula masanya ramai. Qonidah menambahkan bahwa lontong tuyuhan lebih banyak dicari di jam-jam makan siang. Untuk pemasukannya pun tak pasti; ketika ramai ia bisa mendapat pemasukan sekitar Rp800.000 hingga Rp1.000.000 dengan menjual sekitar 10 ayam dan 60 lontong perharinya. Untuk harganya, Qonidah mematok harga Rp20.000/piring. Murah sekali, bukan? Harga murah, tetapi rasa yang disuguhkan sangat istimewa.
Sensasi gurih yang ada di kuahnya mampu memikat siapapun yang mencobanya, termasuk saya. Jika ditanya apa yang membuat lontong tuyuhan berbeda dari yang lain, maka tidak ragu jawabannya adalah kuahnya yang berbeda dari kuah opor ayam pada umumnya. Saking enaknya kuah lontong tuyuhan, tak heran jika Anda nantinya akan menghabiskan kuahnya dulu sebelum sempat menyantap lontongnya. Maka dari itu, jangan segan untuk untuk meminta kuah lebih kepada penjual ya, karena kuah dari lontong tuyuhan-lah yang membuat sajian ini special dan menggiurkan.
Lontong tuyuhan bisa dinikmati di tempat ditemani pemandangan alam yang sprektakuler, atau dibungkus untuk disantap di rumah bersama keluarga tercinta. Jika Anda memesan ingin dibungkus, si penjual nantinya akan memisah lontong dengan kuahnya agar tidak mengental dan cepat basi. Namun kebanyakan pembeli cenderung lebih memilih makan di tempat, sembari menikmati pemandangan memukau yang disajikan alam Kabupaten Rembang.
Untuk pemandangannya memang tak perlu diragukan lagi. Ketika menyantap lontong tuyuhan di tempat, Anda akan disuguhi hijaunya petak-petak sawah yang menyegarkan mata serta pemandangan gunung yang tampak jelas tanpa tertutupi kabut. Udara sepoi-sepoi dan sejuk akan menambah kenikmatan tersendiri. Siapapun setelah menghabiskan seporsi lontong tuyuhan yang super lezat ini, akan nyaman berlama-lama disana dan enggan untuk beranjak.
Apalagi ketika disantap sambil menyeruput es kelapa muda dingin. Dengan kesejukkan yang memancing tenggorokan haus, tentu tak lengkap rasanya jika menyantap lontong tuyuhan tanpa es kelapa.