Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kondisi TPA Jadi Penyebab Semarang Tak Raih Adipura

Kota Semarang beberapa tahun terakhir belum dapat mengantongi penghargaan adipura. Penghargaan ini terakhir didapatkan ibu kota Jawa Tengah pada 2017

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
Kepala DLH Kota Semarang sedang meninjau Bank Sampah di Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Senin (17/7/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang beberapa tahun terakhir belum dapat mengantongi penghargaan adipura. Penghargaan ini terakhir didapatkan ibu kota Jawa Tengah pada 2017 lalu. Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi penyebab Kota Semarang belum dapat meraih adipura. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono menyampaikan, mekanisme, standar, dan tahapan penilaian adipura lima tahun terakhir ini ada perubahan. Saat ini, banyak kondisi lapangan yang langsung mendapat penilaian. 

Dari sisi kondisi kebersihan Kota Semarang, kata dia, tim penilai sudah mengakui baik. Bahkan, hingga semua tahapan, Semarang selalu mendapat nilai diatas 86. 

"Lapangan secara umum sudah memenuhi persyaratan. Kita jadi juara lomba kebersihan kota wisata se-Asia Tenggara. Mereka mengakui," papar Bambang, Senin (17/7/2023). 

Namun, sambung dia, ada satu hal yang harus dibenahi. Diakuinya, hingga saat ini pemerintah belum mampu menyelesaikan yakni kondisi TPA. Saat ini, kapasitas TPA sudah overload sejak 2021.

Pihaknya mengambil langkah dengan pengurangan sampah melalui berbagai upaya, diantaranya bank sampah. Nilai pengurangan sampah dalam penilaian adipura pun sudah cukup tinggi. Namun, pihaknya belum dapat mendongkrak nilai TPA. Pasalnya, selain overload, tidak boleh ada penggembalaan di lingkungan TPA.

Tercatat, ada 200 peternak di lingkungan TPA Jatibarang dengan total 1.800 ekor ternak. Nilai TPA dalam penghargaan adipura pun menjadi nol. 

"Kami pendekatan dengan masyarakat. Mereka berada di ring 1 TPA. Sehingga, komunikasi intens. Ternaknya ambil makanan di TPA. Kami mengajak untuk memindahkan ternak," jelasnya. 

Rencananya, lanjut dia, ternak akan dipindah ke daerah Gunungpati. Para peternak sudah bersedia. Namun, di sisi lain, tetangga di lingkungan lokasi baru tersebut tidak bersedia. Padahal, teknologi untuk menghilangkan bau sudah dipersiapkan. 

"Pembangunan berkaitan dengan Distaru, sedangkan peternakannya dengan Dinas Pertanian. Teknologi sudah kami persiapkan untuk menghilangkan risiko bau. Peternak sudah mau, lahannya kami coba lahan mana," paparnya. (eyf)

Baca juga: Dewan Dorong Semarang Kembali Perjuangkan Adipura

Baca juga: Indah Aprianti: Sosok Kades Cantik & Pemberani di Subang, Viral Lawan Pria Tolak Perbaikan Jalan

Baca juga: Akhir Pelarian Tukang Roti yang Mutilasi Mahasiswa asal Bangka di Jogja, Keluarga Korban belum Yakin

Baca juga: Alhamdulillah 200 Jemaah Haji Asal Kota Tegal Pulang Selamat 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved