Semester Pertama Tahun 2023, Dana ZIS Baznas Blora Capai Rp 5,2 Miliar, Ini Peruntukannya

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) yang diterima oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 5,2 miliar.

Rinciannya, Rp 4,7 miliar dari dana zakat, Rp 425 juta dari penerimaan dana infak atau sedekah, dan penerimaan dana sosial keagamaan lainnya sebesar Rp 4 juta.

Ketua Pelaksana Baznas Blora, Badru Duja Al Amin, mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Sate menjadi penyumbang dana ZIS terbanyak selama enam bulan terakhir.

Tercatat, setidaknya 95 persen lebih dana ZIS Baznas bersumber dari ASN.

Sebelumnya, Bupati Blora Arief Rohman mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait Gerakan Cinta Zakat. Lewat SE itu diharapkan dana ZIS yang terkumpul setiap bulannya bisa mencapai Rp 1 miliar.

‘’Ramadan kemarin, tepatnya April lalu itu jadi bulan pencapaian ZIS tertinggi. Nominal pencapaian zakatnya yaitu Rp 1,1 miliar. Untuk bulan lainnya selama enam bulan ini sifatnya fluktuatif dan rerata capaiannya Rp 700 juta per bulan,’’ ucap Badru Duja Al Amin, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Dibiayai Baznas Blora, 84 Mustahik Ikuti Pelatihan Pijat dan Setir Mobil

Baca juga: Bupati Minta Baznas Blora Optimalkan Potensi Zakat hingga Rp 1 Miliar per Bulan

Dikatakannya, terdapat lima program pokok Baznas yaitu bidang bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang kemanusiaan, dan bidang keagamaan.

Terhitung, Rp 3,9 miliar sudah disalurkan untuk lima program tersebut.

Saat ini pihaknya diajak Pemkab Blora untuk membantu pengentasan kemiskinan ekstrem di Blora.

Untuk enam bulan mendatang, Baznas Blora diberikan tugas untuk melakukan bedah rumah sebagai lanjutan membantu pengentasan kemiskinan ekstrem itu.

‘’PR kami yaitu bedah rumah di 60 KK yang tersebar di Blora. Targetnya setiap bulan kami bisa melakukan 10 bedah rumah,’’ ungkapnya.

Sementara itu, dana ZIS yang diperoleh Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Blora, mencapai Rp 2,5 miliar dalam satu semester ini.

Rinciannya, zakat tersebut berasal dari Rp 1 miliar untuk pencapaian zakat, dan selebihnya berasal dari infak dan infak terikat.

‘’Sumbernya itu dari guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah dan warga masyarakat umum," ujarnya.

"Nantinya kami salurkan sesuai enam pilar Lazismu yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, kemanusiaan, sosial dakwah dan lingkungan,’’ imbuhnya. (Kim)