Wonosobo Hebat
Pengambilan Air Suci Dari 7 Mata Air Jelang Hari Jadi ke-198 Wonosobo, Punya Makna 'Pitulungan'
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Prosesi rangkaian Hari Jadi ke-198 Kabupaten Wonosobo terus berlanjut.
Kali ini prosesi pengambilan air suci dari 7 mata air di Wonosobo masih terus berlangsung.
Tujuh sumber mata air tersebut diantaranya Tuk Bimo Lukar, Tuk Mudal, Tuk Tempurung, Tuk Kaliasem, Tuk Surodilogo, Mata Air Goa Sumur Telaga Warna dan Tuk Sampang.
Baca juga: Ribuan Orang Ramai Datangi Makam Makam Sunan Kalijaga Demak: Minum Air Suci
Kepala Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Ratna Sulistyawati mengatakan prosesi pengambilan di 7 mata air sudah menjadi agenda wajib menjelang Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.
"Pengambilan 7 mata air ini sudah dilaksanakan secara turun temurun," ungkapnya.

Prosesi ini memiliki makna filosofi yang melambangkan kejernihan dalam berpikir dan kesucian batin.
Selain itu juga 7 mata air ini juga mengandung arti khusus.
"Tujuh atau pitu dalam bahasa Jawa dapat memiliki makna 'pitulungan' yakni dengan sumber daya alam yang melimpah dapat memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat," jelasnya.

Ketujuh air tersebut nantinya akan dicampur oleh Bupati Wonosobo dan didoakan oleh para pemuka lintas agama, pemangku adat dan sesepuh serta penghayat kepercayaan pada malam acara birat sengkolo.
Kabid Ratna menyampaikan, Pemkab Wonosobo dibagi menjadi 2 tim dalam pengambilan 7 air suci ini.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo Senin 17 Juli 2023, Siang Berawan Suhu Udara 32 Derajat Celsius
Pada Senin (17/72023) kemarin telah dilakukan pengambilan pada 5 tempat mata air yakni, Tuk Mudal, Tuk Bimolukar, Tuk Tempurung, Tuk Kaliasem, dan Tuk Goa Sumur.
Kemudian, pada Rabu (19/7/2023) besok akan dilaksanakan pengambilan air suci di Tuk Surodilogo.
Sementara terakhir akan dilaksanakan pada Minggu (23/7/2023) dengan pengambilan air suci di Tuk Sampang dan dilanjutkan dengan prosesi Bedhol Kedaton. (ima)