Viral Fenomena Awan di Semarang
Viral Fenomena Awan Aneh di Langit Semarang Pagi Ini, Pertanda Gempa Besar?
Sebuah fenomena penampakan awan dengan formasi yang tak biasanya di langit Kota Semarang, Jawa Tengah viral.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah fenomena penampakan awan dengan formasi yang tak biasanya di langit Kota Semarang, Jawa Tengah viral.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @infokejadiansemarang.new
, terlihat beberapa potret foto awan di Semarang pagi ini, Selasa (18/7/2023).
Awan itu membentuk garis dan berkumpul di tengah.
Sehingga terlihat seperti warna sekat antara warna biru langit dan warna putih awan.
Baca juga: Kamar Kos Horor Tempat Mutilasi, Suara Air Saja Terdengar, Kenapa Tetangga tak Tahu Ada Pembunuhan?
Fenomena awan langka ini pun terlihat di seluruh Kota Semarang.
"Semarang pagi ini lur..
Biasanya ada pertanda jika awan berisyarat,
Selamat malam suro lur..
Tetap sehat dan terus waspada," tulis pengunggah.
Fenomena penampakan awan langka iini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
Baca juga: Jemaah Haji Kloter 34-37 Kabupaten Tegal Kembali ke Tanah Air, Ini Pesan Bupati Umi Azizah
Bahkan ada beberapa netizen yang menyangkutkan fenomena langit ini dengan suatu pertanda.
@mayasari_nugroho "Terakhir nemoni langit ngono gelombang tinggi nerjang pelabuhan..semoga baik⊃2; saja bumiku"
@freycillia "Biasanya itu pertanda buruk.."
@ara42114 "@freycillia aq jg bacany gt mbak, langit bs jd pertanda akan terjadinya sesuatu...semoga kota semarang selalu dlm keberkahan ALLAH SWT.."
@cikavelisia "Apakah itu yg membuat pagi tdi di semarang terasa sangat dingin"
@dhini_dhiandra' "Yo kan mau q ngmng...@chandra_tam2 kadang Moco awan kui kadang ada artinya.."
Tribunjateng.com sendiri masih melakukan konfirmasi kepada BMKG tentang kemunculan awan tersebut.
Sampai Yogya
Fenomena awan langka di langit Kota Semarang pagi ini, Selasa (18/7/2023) ternyata memanjang ke selatan dan tenggara.
Bahkan fenomena awan langka ini juga terlihat langit Gunung Merapi.
Hal ini terlihat dari unggahan akun Instagram @merapi_uncover pada Selasa (18/7/2023).
Dalam video yang diunggah, warga di Ngemplak, Sleman, Yogyakarta berhasil merekam awan di atas Gunung Merapi.
Awan membentuk garis seperti menyelimuti area Gunung Merapi.
Kemudian di sisi selatan gunung nampak langit terlihat biru cerah.
Awan putih itu pun memanjang ke arah timur.
Beberapa sumber menyebut jika awan ini menyelimuti langit di atas Gunung Merapi dan Merbabu.
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
Seorang netizen juga menulis jika awan itu juga terlihat di langit Boyolali, Jawa Tengah.

@irmaadelio's profile picture
Boyolali yo podo min, awane ngono kui"
@triwastutisurahyo "Kok ada awan spt air laut ditepian?semoga mandali"
@ndarytuwex "...kata orang Jawa awan Tedjo (pertanda tdk baik)"
@lyna_rachjanto "Semoga semua baik2 saja"
Tribunjateng.com sendiri masih melakukan konfirmasi kepada BMKG tentang kemunculan awan tersebut.
Sebelumnya, sebuah fenomena penampakan awan dengan formasi yang tak biasanya di langit Kota Semarang, Jawa Tengah viral.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @infokejadiansemarang.new
, terlihat beberapa potret foto awan di Semarang pagi ini, Selasa (18/7/2023).
Awan itu membentuk garis dan berkumpul di tengah.
Sehingga terlihat seperti warna sekat antara warna biru langit dan warna putih awan.
Fenomena awan langka ini pun terlihat di seluruh Kota Semarang.
Sebelumnya, fenomena awan aneh pernah muncul di Turkey sebelum terjadi gempa besar.
Awan yang muncul itu memiliki bentuk seperti UFO.
Kemunculan awan dengan bentuk misterius tersebut terjadi beberapa minggu sebelum gempa, tepatnya di kota Bursa, Turkiye, Kamis (19/1/2023).
Awan dengan bentuk UFO ini juga pernah muncul di langit Jayapura, Papua.
Masyarakat lantas mengaitkan penampakkan awan tersebut dengan gempa bumi tektonik berkekuatan 5,4 magnitudo yang terjadi di Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023).
Sedangkan pihak BMKG menyebut bahwa awan tersebut dikenal dengan nama awan Lenticular.
Awan tersebut berbentuk mirip lensa piring yang terbentuk karena angin.
Awan tersebut terbentuk murni fenomena meteorologis (cuaca) dan tidak ada kaitannya dengan gempa bumi seperti yang beredar dimasyarakat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah terkait gempa dengan kemunculan awan.
"Macam-macam orang berpendapat silakan saja. Tapi kalau saya, masih skeptis soal awan gempa itu. Belum ada bukti empiris kaitan awan dengan terjadinya gempa," kata Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
Menurut Daryono, orang-orang yang mengaitkan gempa dengan kemunculan awan sudah ada sejak dulu, termasuk saat gempa di Yogyakarta beberapa tahun silam.
"Mungkin ada beberapa orang yang mengamati dan itu statistics base ya. Bagi saya apa-apa harus berdasarkan landasan teori yang jelas. Jadi kalau ada yang menyebut ada kaitan (awan dengan gempa) harus bisa dibuktikan kaitannya," ungkapnya.
Sama halnya, peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan terbentuknya awan tertentu dengan gempa.
"Setahu saya tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan terbentuknya awan tertentu dengan tanda-tanda gempa," ujar Thomas, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
Pihaknya menilai, kemunculan awan beberapa saat sebelum terjadinya gempa hanyalah kebetulan. Ia menambahkan bahwa tersebut merupakan awan lentikular karena ada pusaran angin di atasnya.
Awan ini terbentuk karena fluktuasi angin yang kencang di atas bukit dan pegunungan.
Munculnya awan ini mengindikasikan pergerakan turbulensi ke bawah yang ada di langit.
Awan lentikular biasanya muncul di sekitar puncak gunung dan mengikuti arah angin.
Biasanya awan ini akan membentuk topi dan terkadang berbentuk lingkaran.(*)
Baca juga: Kisah Mistis Lia Waode Lihat Penampakan Pocong Saat Rekam IG Story, Tiba-tiba Video Berhenti
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.