INFO Penting Elon Musk: Logo Twitter Bakal Diganti

TRIBUNJATENG.COM, LOS ANGELES - Logo Twitter disebut-sebut akan berubah dalam waktu dekat ini.

Perubahan logo yang identik dengan burung tersebut salah satu faktornya adalah kehadiran pesaingnya, yakni Threads.

Sejak awal, Threads secara sekilas memiliki fungsi serupa dengan Twitter.

Lalu kira-kira logo terbaru apa yang akan dirilis oleh Elon Musk sebagai pemilik dari Twitter ini?

Baca juga: Whatsapp Down Trending Twitter, Netizen Tak Bisa Kirim WA

Baca juga: Pendapatan Iklan Twitter Turun 50 Persen, Diperparah Munculnya Aplikasi Threads

CEO Twitter, Elon Musk mengatakan pada Minggu (23/7/2023) bahwa dia ingin mengubah logo Twitter.

"Dan segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan secara bertahap, pada semua burung," cuitnya.

Dalam sebuah posting di situs pada 12:06 ET (0406 GMT), Musk menambahkan komentar ini.

"Jika logo X yang cukup bagus diposting malam ini, kami akan membuatnya ditayangkan di seluruh dunia besok."

Musk memposting gambar "X" yang berkedip-kedip, dan kemudian dalam obrolan audio Twitter Spaces menjawab "Ya" ketika ditanya apakah logo Twitter akan berubah.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (23/7/2023), Musk menambahkan bahwa itu seharusnya sudah dilakukan sejak lama.

Di bawah masa jabatan Musk yang penuh gejolak sejak dia membeli Twitter pada Oktober, perusahaan telah mengubah nama bisnisnya menjadi X Corp, yang mencerminkan visi miliarder untuk menciptakan aplikasi super seperti WeChat China.

Baca juga: Apa Itu Threads? Aplikasi Baru yang Digadang-gadang Jadi Pengganti Twitter, Trending di Media Sosial

Baca juga: Kekhawatiran Elon Musk Jadi Kenyataan, Aplikasi Mirip Twitter Resmi Dirilis Mark Zuckerberg

Situs web Twitter mengatakan logonya, yang menggambarkan burung biru, adalah asetnya yang paling dikenal.

"Itulah mengapa kami sangat melindunginya," tambahnya.

Burung itu untuk sementara digantikan pada April oleh anjing Shiba Inu Dogecoin, membantu mendorong lonjakan nilai pasar koin meme.

Perusahaan mendapat kecaman luas dari pengguna dan profesional pemasaran ketika Musk mengumumkan awal bulan ini bahwa Twitter akan membatasi berapa banyak tweet per hari yang dapat dibaca oleh berbagai akun.