Wonosobo Hebat

Libatkan Masyarakat dalam Pemeliharaan Irigasi, Pemkab Wonosobo Launching Aplikasi Simpanan-SERASI 

Istimewa/Dok DPUPR Wonosobo
Kegiatan Workshop Inovasi Teknologi dan Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Air, Sosialisasi dan Launching Aplikasi simpanan-SERASI, Jumat (28/7/2023) di Ruang Mangunkusumo, Setda Wonosobo. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Inovasi teknologi dan kelembagaan dalam konservasi sumber daya air di Wonosobo berhasil dikembangkan.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggandeng Universitas Gajah Mada Yogyakarta dalam penerapan inovasi untuk mendukung konservasi lahan dan pariwisata di Kabupaten Wonosobo melalui program Matching Fund 2023.

Pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan dilaksanakan dengan melakukan fasilitasi diskusi kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A, melakukan perencanaan penguatan kelembagaan, penyusunan dokumen penguatan kelembagaan, dan pendampingan penguatan kelembagaan. 

Keterlibatan lembaga masyarakat menjadi ujung tombak kegiatan 'Kompak', yang merupakan akronim dari Kolaborasi Multi Pihak dalam pengelolaan sumber daya air dan sumber daya alam secara terpadu dalam rangka mendukung pertanian dan pariwisata di Kabupaten Wonosobo.

Salah satu bentuk kegiatannya dengan penyelenggaraan Workshop Inovasi Teknologi dan Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Air, Sosialisasi dan Launching Aplikasi simpanan-SERASI untuk Meningkatkan Layanan Irigasi Di Kabupaten Wonosobo pada Jumat (28/7/2023) di Ruang Mangunkusumo, Setda Wonosobo.

Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo dan dihadiri oleh perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, dan beberapa dinas terkait Kabupaten Wonosobo, serta kepala desa yang menjadi lokus kegiatan Matching Fund 2023 dan 28 Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pangan, 80 Petani Wonosobo Dilatih Membuat Biosaka Pengganti Pupuk Kimia

Baca juga: Wujudkan Pelayanan Publik Secara Lebih Prima, Pemkab Wonosobo Akan Uji Coba MPP Tahun Depan

Baca juga: Susur dan Bersih-bersih Sungai Serayu Wonosobo, 4 Kuintal Sampah Terkumpul

Workshop diisi oleh Dr. Adhy Kurniawan, dosen Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo, dan Kepala Bidang SDA DPUPR Kabupaten Wonosobo. 

Bersamaan dengan kegiatan ini, aplikasi simpanan-SERASI atau Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi secara resmi telah dilaunching.

Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo menyampaikan, diperlukan partisipasi masyarakat, serta merubah cara pandang atau mindset masyarakat tentang irigasi.

Seperti halnya dalam pemeliharaan irigasi yang sudah dibangun, bukan hanya kewajiban pemerintah, akan tetapi membutuhkan peran masyarakat.

"Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengapresiasi upaya adanya inovasi ini dalam meningkatkan partisipasi masyarakat," ujarnya.

Diharapkan, aplikasi ini betul-betul dapat dioptimalkan manfaatnya, serta dipastikan fungsi keberlanjutannya.

Sehingga fungsi pemantauan, monitoring, dan evaluasi kegiatan tenaga lapangan operasi dan pemeliharaan irigasi akan berdampak pada terkelolanya jaringan irigasi Wonosobo. 

Selain itu, terbangunnya kolaborasi bersama masyarakat dapat memberi tambahan baik sumber daya manusia maupun pembiayaan dalam rangka untuk mendukung pengelolaan operasi dan pemeliharaan irigasi.

"Pada akhirnya nantinya akan mendukung sistem pertanian kita secara berkelanjutan, meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung upaya kita bersama dalam mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera," tandasnya. (ima)