Stikes Telogorejo Semarang
Apakah Virus Polio dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada anak yang belum imunisasi ?
Kita dibuat prihatin dengan adanya kejadian seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie Aceh, terinfeksi virus polio.
Disusun Oleh Ns. Sri Hartini. MA, M.Kep, Sp.Kep.An ( Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
Kita dibuat prihatin dengan adanya kejadian seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie Aceh, terinfeksi virus polio. Kemenkes langsung menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) hingga diadakan imunisasi polio secara serentak.
Ini adalah merupakan kejadian pertama sejak Indonesia menyatakan bebas polio pada tahun 2014, terbukti dengan “Sertifikat Bebas Polio” dari WHO. Kita semua harus memiliki kepedulian yang sama agar tidak terjadi di daerah yang lain.

Melihat fenomena tersebut, menjadikan kita untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya imunisasi terutama imunisasi dasar yang wajib diberikan pada anak.
Kita orang dewasa khususnya orangtua, petugas kesehatan, kader kesehatan dll wajib mengingatkan untuk terpenuhinya hak anak dalam mendapatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit khususnya penyakit polio, yang dapat menjadikan anak mengalami kelumpuhan seumur hidupnya.
Cara penularan
Mari kita ingat kembali tentang imunisasi polio agar dapat terhindar dari penyakit polio, karena kasus diatas, anak tersebut belum pernah terpapar vaksin polio. Penyakit polio disebabkan oleh virus polio.
Virus ini menyebar lewat kontak dengan penderita, sekresi oral dan nasal (misalnya air liur dan ingus), lingkungan atau air yang terkontaminasi feses yang mengandung virus polio, masuk ke tubuh lewat mulut dan virus akan berkembang biak di usus, serta disekresikan oleh orang yang terinfeksi di feses, yang dapat menularkan virus ke yang lain.

Tanda gejala terkena virus polio
Sakit tenggorokan, demam, kelelahan, mual, sakit kepala, sakit perut, beberapa gejala ini berlangsung 2-5 hari dan dapat hilang dengan sendirinya.
Beberapa kasus yang mengalami penularan infeksi virus polio akan memiliki gejala serius yang dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang seperti meningitis atau infeksi selaput sumsum tulang belakang dan otak, hingga kelumpuhan permanen.
Bagaimana agar hal itu tidak terjadi
Pemberian vaksin Polio Tetes (bivalent Oral Polio Vaccine/bOPV) diberikan pada bayi usia 1-4 bulan dan Polio Suntik (Inactivated Polio Vaccine/IPV) pada usia 4 bulan memberikan perlindungan penuh terhadap virus Polio dan antara usia 4 dan 6 tahun ketika anak baru masuk sekolah.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Kebersihan yang buruk dapat meningkatkan risiko penularan polio, terutama jika belum divaksinasi. Penularan bisa terjadi ketika, makan makanan yang terkontaminasi, tangan terkena kotoran atau tinja yang terkontaminasi, dan tangan menyentuh mulut. Memasukkan benda-benda seperti mainan yang terkontaminasi feses ke dalam mulut.
Menjaga kebersihan kamar mandi, WC, lingkungan, tempat sampah, lingkungan sekitar rumah, penggunan air bersih, mencuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas dengan menggunakan sabun dan air mengalir, dll.
Mengenal Perbedaan Expire Date dan Beyond Use Date |
![]() |
---|
Seberapa Penting Sih Memilih Kampus Dilihat dari Fasilitas? |
![]() |
---|
Stress Kerja Melanda, 2-Mind Solusinya |
![]() |
---|
Deteksi Dini Kanker Payudara, SADAR DIRI dengan SADARI dan SADANIS |
![]() |
---|
Resmi Dilantik, HIMAFAR STIKES Telogorejo Semarang Siap Jalankan Kepengurusan 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.