Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Kisah Personel SAR saat Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Coba Masuk Lubang dan Hampir Terjebak

Ditutupnya operasi SAR 8 penambang yang terjebak di Banyumas menyisakan beberapa kisah.

Editor: rival al manaf
Istimewa
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menurunkan tiga unit mesin pompa air di lokasi tambang emas di Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. 

Untuk diketahui, operasi SAR ini melibatkan lebih dari 200 personel dari Basarnas, TNI, Polri, Satpol PP, PMI, Tagana dan relawan dari berbagai organisasi.

Dukungan masyarakat Operasi SAR ini mendapat dukungan penuh masyarakat.

Masyarakat sekitar tak segan untuk mengulurkan tangan kepada para personel tim SAR gabungan yang memerlukan bantuan.

Seperti yang dilakukan Ruswono (30), warga yang rumahnya paling dekat dengan lokasi tambang.

Rumah ini berada di pinggir jalan desa, tepat di mulut gang menuju lokasi tambang.

Sejak sepekan terakhir, rumahnya tak pernah sepi.

Orang keluar masuk rumahnya untuk sekadar numpang ke toilet, mandi hingga shalat.

Kebetulan, halaman samping rumahnya juga dijadikan Posko Polresta Banyumas.

"Kenalan yang lewat banyak yang tanya, mengira saya mau nyunati," kata Ruswono terkekeh karena posko itu seperti tenda hajatan, lengkap dengan kain putih yang menutup sekelilingnya.

Ruswono mengatakan, awalnya pada hari pertama operasi, Rabu (26/7/2023) lalu mendengar informasi bahwa polisi membutuhkan tempat untuk posko.

"Tadinya polisi banyak yang duduk-duduk di sini (di teras), terus katanya kapolsek mau bikin posko. Ya sudah saya tawarkan di sini saja, kebetulan samping rumah cukup luas," tutur Ruswono.

Namun, Ruswono bersama teman-temannya harus membersihkan lokasi itu terlebih dahulu karena terdapat banyak tumpukan karung berisi material tambang.

"Saya minta kenalan untuk memasang tenda, hitung-hitungan (biayanya) menyusul pokoknya," ujar Ruswono.

Selain itu, di teras dan ruang tamu rumahnya juga disiapkan klasa. Ruangan itu biasa digunakan para relawan untuk beristirahat ketika malam hari.

"Saya pagi-pagi lihat banyak yang tidur di mobil bak terbuka (yang terparkir) di pinggir jalan, jadi saya suruh ke sini aja, walaupun cuma pakai tikar," kata Ruswono.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved