Wonosobo Hebat

Penyuluh Pertanian Lapangan di Kabupaten Wonosobo Dilatih Public Speaking

TRIBUNJATENG/Imah Masitoh
Pelatihan public speaking bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Wonosobo, Selasa (8/8/2023) di RM. Sarirasa Wonosobo. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Wonosobo mendapat pelatihan public speaking, Selasa (8/8/2023) di RM. Sarirasa Wonosobo.


Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo Dwiyama SB menjelaskan mengenai pelatihan public speaking ini.


Penyuluhan pertanian dituntut mampu berbicara dimuka umum, dengan cara yang tepat, diwaktu yang tepat dan pada orang yang tepat. 


Untuk itu, guna meningkatkan kemampuan PPL dalam berbicara dimuka umum maka diperlukan pelatihan mengenai teknik public speaking.


“Karena penyuluh pertanian dituntut mampu berkomunikasi yang efektif dan mudah dicerna oleh lawan bicara, kami mengusulkan kepada BKD Kabupaten Wonosobo untuk memfasilitasi pelatihan ini," ujarnya.


Pelatihan public speaking diikuti sebanyak 60 orang yang terdiri dari 4 orang PPL dari masing-masing kecamatan.


Dwiyama menambahkan, dalam menghadapi tantangan pengembangan sektor pertanian, para PPL harus mampu mengidentifikasi problematika yang dihadapi sektor pertanian.
Salah satunya terkait kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani. 


Jika ini tidak teridentifikasi dan bisa diatasi, maka jumlah pekerja kelompok usia muda tidak cukup untuk melanjutkan proses produksi pangan yang saat ini dilakukan kelompok usia tua.


Oleh karena itu, PPL perlu merumuskan upaya persuasif yang melibatkan generasi muda, agar jumlah tenaga kerja usia muda dapat meningkat. 


"Selain itu juga, bagaimana menarik generasi muda untuk mulai tertarik bukan hanya dalam hortikultura tetapi juga bidang pangan dan sebagainya,” imbuhnya. 


Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat berharap, penyuluh pertanian mampu mengedukasi para petani dengan lebih baik dan bijak, utamanya dalam mengelola sumber daya pertanian dan input usaha tani. 


Sehingga, petani dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan teknologi pertanian dalam meningkatkan produktivitas berkelanjutan, menguntungkan secara ekonomi, dan diterima secara sosial budaya dengan tidak mengurangi fungsi lingkungan.


Perlu kesiapan sumber daya manusia yang unggul, mampu menguasai data dan teknologi terkini, serta mampu dan cakap dalam berkomunikasi dengan masyarakat tani.  


Termasuk dalam menghadapi era pertanian 4.0, yaitu mampu menguasai berbagai jenis data dari berbagai sumber guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian.


“Sebagai sebuah profesi, penyuluh pertanian harus bersikap dan bertindak profesional dalam menyampaikan informasi kepada petani atau menjadi public speaker yang baik dan menarik," tuturnya.


Sehingga penyuluh pertanian mampu mengemas pesan informasi kepada petani secara menarik dan mudah dipahami, khususnya dalam menyampaikan pengetahuan yang bersifat teknis dan mutakhir di bidang pertanian.