Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kekeringan di Kalikayen Kabupaten Semarang, Warga Jalan 1 Km Agar Bisa Mandi, Cuci Baju dan Masak

Menurut penuturan Kepala Desa Kalikayen, Sugiono, terdapat lebih dari 200 rumah di dusun tersebut yang airnya habis

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
Bendahara PMI, Jacobus Dwihartanto mengawasi proses penyaluran air dari mobil tanki ke ember-ember warga di Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat (11/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kesulitan air bersih dampak kekeringan musim kemarau di Kabupaten Semarang tampak nyata.

Ratusan warga di Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur contohnya.

Mereka mengaku kehabisan air bersih untuk mencuci baju, mandi, bersih-bersih dan memasak.

Menurut penuturan Kepala Desa Kalikayen, Sugiono, terdapat lebih dari 200 rumah di dusun tersebut yang airnya habis.

Sebagian besar sumber air mereka berasal dari sumur dan kali ini sumurnya mengering.

Baca juga: Berbagai Skandal Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023, Ini Deretan Fakta yang Terungkap

Baca juga: Siti Ingat Betul Detik-detik Bayinya Tertukar Setahun Lalu, Tanya Perawat Malah Dibentak

“Sudah tiga bulan ini kekeringan, untuk cuci, mandi, sulit,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Jumat (11/8/2023).

Sugiono menambahkan, pihak Pemkab Semarang pernah mengirimkan air bersih satu kali sebanyak dua tanki pada Juli 2023 lalu.

Namun demikian, kiriman tersebut tentunya menurut dia masih kurang untuk mengakomodir seluruh warga.

Seorang warga setempat, Saya’ah (60), mengaku harus berjalan kaki sepanjang lebih dari satu kilometer ke sungai untuk mencuci baju.

Dia merasa bersedih setiap kali berlangsung musim kemarau selalu kesulitan air bersih.

“Sumur saya sudah kering, sekarang kalau mau ambil air ke sungai saja saya sudah tidak kuat,” ungkap Saya’ah ketika ditemui di rumahnya di RT 003 RW 004, Dusun Kebontaman.

Melihat hal tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut mengirimkan air bersih ke dusun tersebut.

Sebanyak tiga truk tanki air terlihat didatangkan dan airnya didistribusikan ke ember-ember untuk diambil warga.

Selain itu, air juga disalurkan ke tempat penampungan air permukiman setempat.

Air tersebut sebagian besarnya diambil dari sumber air dari Gunung Ungaran.

 Bendahara Palang Merah Indonesia (PMI) Jacobus Dwihartanto mengungkapkan bahwa Jawa Tengah menjadi satu di antara wilayah yang paling terdampak kekeringan, apalagi munculnya fenomena El Nino.

“Di Jawa Tengah ini makanya kami taruh 50 mobil tanki. Kalau sumber airnya banyak, justru yang dibutuhkan itu distribusinya atau cara mengantarkannya ke wilayah-wilayah yang kekeringan,” kata Jacobus kepada Tribunjateng.com di Dusun Kebontaman.

Dia menegaskan akan berkoordinasi dengan Markas PMI untuk mengetahui wilayah mana saja yang terdampak kekeringan dan kesulitan air.

Menurut dia, PMI saat ini sedang gencar-gencarnya menyalurkan air kepada warga terdampak. (*)


 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved