Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ketiban Berkah KTT ASEAN ke-43, Brand Tas Lokal Semarang Rorokenes Kebanjiran Order Merchandise

Brand lokal tas asal Kota Semarang, Jawa Tengah, Rorokenes kebanjiran order jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-43.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah persiapan Indonesia menuju gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-43, turut memberikan berkah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Di antaranya adalah Rorokenes, sebuah brand lokal tas asal Kota Semarang, Jawa Tengah.

Brand lokal yang menyediakan tas anyaman dan kulit itu kebagian mendapat pesanan hingga ribuan merchandise untuk gelaran tersebut.

Baca juga: Rachel Vennya Tanggung Jawab Setelah ART Ditipu Rp 18 Juta Saat Beli Tas

"(Pesanan merchandise untuk KTT ASEAN ke Rorokenes) mencapai ribuan (pcs). Sebelumnya, kami juga membuatkan merchandise pada gelaran G20. Waktu itu kami kerjakan merchandise untuk lima acara venue di G20," kata Owner Rorokenes, Syanaz Nadya Winanto ditemui Tribun jateng, pekan lalu.

Syanaz menyebutkan, untuk memenuhi banyaknya pesanan sendiri ia memperluas pemberdayaan dengan menggandeng klaster jahit dari Kabupaten Kendal.

Sementara di luar itu, dalam produksi sehari-hari ia dibantu sebanyak 15 karyawan tetap dan 18 orang perempuan dari kelompok marginal di Kota Semarang.

"Untuk klaster di Kabupaten Kendal ini mereka kelompok jahit. Jadi tetangga penjahit ini kami pinjami mesin jahit. Mereka kerjakan ketika sore hari dengan  supervisi dari penjahit kami di sana," terangnya.

Syanaz menjelaskan, Syanaz menyebutkan, Rorokenes juga binaan dari Bank Indonesia dan BNI.

Ia mengatakan, upaya dalam pemberdayaan yang ia lakukan tidak lepas dari konsep bisnis dari Rorokenes.

Menurutnya, Rorokenes memiliki konsep sociopreneurship, dengan melakukan pemberdayaan kepada kelompok marginal di Kota Semarang.

Adapun pemberdayaan itu bekerjasama dengan Baznas Kota Semarang dan Pemerintah Kota Semarang untuk memberdayakan ibu-ibu dari kelompok marginal.

"Kami tidak hanya memberi pelatihan dan menganyam, tetapi juga pelatihan literasi keuangan hingga literasi gender. Produk kami tas anyam tenun dan tas anyam kulit.

Gender menjadi campaign ataupun salah satu strike yang pokok yang selalu kami utarakan baik di sosial media, juga kami terapkan di dalam lini produksi kami dari hulu sampai hilir.

Binaan kami 100 persen perempuan," jelasnya.

Syanaz lantas menyebutkan, dalam pemasaran sehari-hari, produk-produk Rorokenes sendiri dijual secara daring dan luring. Secara daring, produk tas buatannya itu dijual melalui sosial media.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved