Wonosobo Hebat

Program Unggulan Wonosobo Pintar Wujudkan Akselerasi Pendidikan

Imah Masitoh
Kegiatan Launching BOSDA, Wonosobo Pintar Bergerak untuk Kemajuan Pendidikan berlangsung di Pendopo Bupati, Selasa (15/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus melakukan berbagai upaya mewujudkan program unggulan memperbaiki pendidikan melalui program Wonosobo Pintar.

Pemkab Wonosobo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo hari ini, Selasa (15/8/2023) meluncurkan 5 program kegiatan untuk mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo.

Bantuan Operasional Sekolah Pemerintah Daerah (BOSP) Daerah senilai 9 miliar digelontorkan untuk mendukung biaya personalia dan operasional bagi satuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo.

BOSP Daerah resmi berlaku sejak bulan Juli 2023 sesuai dengan Peraturan Bupati No 21 Tahun 2023 tentang petunjuk teknis pengelolaan bantuan operasional satuan pendidikan daerah bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Kepala Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Tono Prihatono mengatakan, BOSP Daerah diberikan kepada satuan pendidikan dari tingkat TK, SD, dan SMP Negeri di Kabupaten Wonosobo.

"Penyaluran bantuan operasional sekolah dari APBD. Dimana kegiatan ini bupati mengalokasikan angka 9 miliar untuk satuan pendidikan negeri TK, SD, SMP yang bertujuan untuk membantu sekolah dalam pelaksanaan operasional sekolah," jelasnya. 

Selain itu, hari ini turut diluncurkan penetapan hari refleksi diri yang telah ditetapkan melalui surat edaran Bupati Wonosobo. 

Refleksi diri menjadi elemen utama profesionalisme guru dalam proses pembelajaran guru dan siswa dengan mengeksplorasi referensi pengajaran baru dan berinovasi.

"Hari Sabtu setiap minggunya untuk pelaksanaan refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh bapak ibu guru untuk bertujuan meningkatkan proses kualitas pembelajaran di kelas," ujarnya.

Selain itu, upacara bendera dengan menggunakan Bahasa Jawa juga mulai diterapkan pada tahun ajaran ini.

Upacara bendera dengan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bentuk melestarikan budaya, media untuk menumbuhkan keterampilan, serta menghargai budaya Jawa sehingga diharapkan akan menumbuhkan sikap positif pada peserta didik.

"Pelaksanaan setiap hari Senin, minggu ke empat semua sekolah melaksanakan upacara berbahasa Jawa bertujuan untuk nguri-uiri budaya Jawa," tambahnya.  

Program suara siswa untuk pendidikan kerjasama dengan PT Pos Indonesia juga diluncurkan.

Program ini menjadi wadah siswa mengutarakan pendapat mengenai situasi dan layanan pendidikan yang berlangsung di satuan pendidikannya.

Setiap dua minggu sekali, kantor Pos akan mengambil surat yang ditulis siswa. Melalui suara siswa ini akan membantu upaya perbaikan layanan pendidikan bagian tertentu yang dinilai masih kurang. 

Program terakhir yang diluncurkan ialah buku pemeliharaan sarana dan prasarana oleh satuan pendidikan.

"Buku ini ditujukan untuk memberikan pedoman pada sekolah untuk bagaimana memelihara bangunan fisik maupun non fisik," terangnya. 

Dalam kegiatan hari ini berlangsung pemberian beasiswa pendidikan, seragam, dan peralatan sekolah bagi Anak Putus Sekolah (ATS) yang kembali untuk bersekolah.

Seperti diketahui ATS di Kabupaten Wonosobo cukup banyak, dimana diupayakan untuk kembali bersekolah melalui program Mayo Sekolah.

Tahun 2022 ada sebanyak 228 siswa kembali bersekolah, sementara pada tahun ini ada sebanyak 156 siswa kembali bersekolah.

"Ini PR yang berat karena untuk mendorong dan memotivasi anak yang sudah putus sekolah ini luar biasa. Saat ini ada kisaran 2.000 an anak tidak sekolah karena beberapa faktor seperti bekerja, menikah, dan lain sebagainya," jelasnya.

Selain program Mayo Sekolah yang sudah berjalan, program Unit Layanan Disabilitas (ULD) juga terus menjadi upaya memenuhi hak-hak anak disabilitas untuk mendapat pendidikan. 

"Semua satuan pendidikan jadi tugas ULD memberikan konseling dan pendampingan karena anak-anak ini masih berhak untuk bersekolah dan terus meraih mimpinya," imbuhnya.

Salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan ialah pendidikan karakter bagi siswa salah satunya melalui penguatan pelajar Pancasila yang sudah berjalan di setiap sekolah di Wonosobo.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, melalui program yang sudah diluncurkan ini diharapkan akan dapat terus berjalan dengan baik.

Bupati Afif meminta evaluasi terus dilakukan dalam pelaksanaanya untuk mengetahui kekurangan dan memperbaiki sistem tata kelola pendidikan di Kabupaten Wonosobo.

"Saat ini Pemkab Wonosobo sedang mewujudkan SDM yang berkualitas dengan program unggulan Wonosobo Pintar. Kebijakan ini bisa dilaksanakan dan kita lakukan evaluasi bersama," ujarnya.

Bupati Afif menyadari, permasalahan pendidikan tidak dapat diselesaikan secara sepihak. Dibutuhkan upaya bersama dari pihak luar untuk berkontribusi penyelesaian masalah pendidikan di Kabupaten Wonosobo.

Dengan ini Bupati Afif mengajak BUMN maupun swasta ikut mengambil peran membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di Kabupaten Wonosobo termasuk pendidikan. 

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada Geodipa dan Bank Jateng yang sudah menjadi akselerasi penguatan pendidikan. Kemitraan ini semoga dapat menjadi pemantik berbagai pihak untuk berperan dalam kemajuan pendidikan di Wonosobo," imbuhnya. 

Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo, Ahmad Faizun menyampaikan, ke depannya pemerintah daerah harus semakin meningkatkan kerjasama dengan BUMN dan Swasta guna membangun pendidikan di Wonosobo ke arah yang lebih baik. 

"Mudah-mudahan BUMD, BUMN, atau pihak lain di Wonosobo bisa memberikan sumbangsihnya untuk kepentingan pendidikan di Wonosobo," ungkapnya. 

Faizun menambahkan, angka BOSP Daerah saat ini belum bisa mencakup secara keseluruhan dan baru mencakup satuan pendidikan negeri.

Ke depannya akan diupayakan sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Wonosobo juga akan mendapat bantuan yang sama.

"Saya kira angka ini belum bisa memenuhi secara keseluruhan, jadi baru negeri. Dari Komisi D DPRD dan pemerintah akan mengupayakan sekolah swasta harus dialokasikan juga, karena swasta juga milik Wonosobo. Jadi semua sekolah, siswa, BOSDA bisa dikelola dengan baik," tandasnya. (ima)