Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Lamanya Traffic Light Kalibanteng Semarang Dikeluhkan Warga, Dishub Bakal Hitung Ulang

Lamanya traffic light (TL) Bundaran Kalibanteng dikeluhkan warga. Waktu tunggu atau saat lampu merah beberapa ruas jalan di bundaran tersebut dinilai

Berikut ini video lamanya traffic light Kalibanteng Semarang dikeluhkan warga, Dishub bakal hitung ulang.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lamanya traffic light (TL) Bundaran Kalibanteng dikeluhkan warga. Waktu tunggu atau saat lampu merah beberapa ruas jalan di bundaran tersebut dinilai terlalu lama. 

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang akan mengevaluasi dengan menghitung ulang durasi lampu lalu lintas serta menyiapkan rekayasa lalu lintas agar waktu tunggu tidak terlalu lama. 

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan memaparkan, antrean kendaraan utamanya dari ruas Jalan Walisongo terlalu panjang. Maka, pihaknya turun untuk melakukan pemantauan. Dishub berencana menghitung ulang siklus di bundaran Kalibanteng

Saat ini, dia menyebut, ada tujuh fase TL di bundaran Kalibanteng. Pihaknya fokus untuk pengurangan antrean kendaraan yang dari Jalan Walisongo. 

"TL ada 7 fase. Yang kami fokuskan adalah di ruas Walisongo dari arah Jakarta mau masuk ke kota. Lampu merahnya 150 detik. Itu antrean sudah mau nyentuh ke Simpang Hanoman. Kami mau ngurangi antrean disitu," terangnya, paparnya, saat melakukan pemantauan di bundaran Kalibanteng, Senin (14/8/2023). 

Diakuinya, antrean yang cukup panjang dari ruas Jalan Walisongo berimbas pada lamanya lampu merah di ruas lainnya. Oleh karena itu, perlu ada skenario agar antrean dari arah Jalan Walisongo tidak terlalu panjang. 

Ada beberapa skenario untuk mengurangi arus kendaraan dari ruas Walisongo yang mau masuk ke arah kota maupun arah pelabuhan. 

"Pastinya yang dievaluasi yang antreannya panjang. Kalau antrean panjang bisa kami kurangi waktu tunggu bisa lebih pendek," ujarnya. 

Skenario yang bisa dilakukan antara lain dengan merekayasa di simpang Hanoman. 

Danang menjelaskan, kendaraan dari arah Grahapadma atau Jalan Hanoman akan diberi waktu untuk ke arah barat.

Selama ini, kendaraan dari arah Jalan Hanoman tidak bisa langsung ke arah barat. Hal itu berimbas pada antrean kendaraan yang menuju Kalibanteng bertambah panjang. Padahal, Jalan Hamoman cukup banyak kendaraan adanya sekolah, kantor polisi, dan pemukiman padat. 

"Disitu (Simpang Hamoman) mau kami buka. Kami beri kesempatan untuk keluar ke arah Jakarta atau tol. Harapannya, antrean di sini (Bundaran Kalibanteng) bisa dikurangi," ucapnya. 

Selanjutnya, sambung Danang, Dishub akan membatasi kendaraan berat yang masuk ke kota pada jam padat baik pagi maupun sore hari. Rencananya, dari perbatasan Kota Semarang atau wilayah Mangkang, pibaknya akan melarang kendaraan berat dengan tonasi lebih dari delapan ton melintas di jam padat. 

"Itu rencana dari hasil kami pengamatan disini. Pastinya akan berkembang. Kami evaluasi menyesuaikan kondisi lapangan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved