Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Timnas U23 Indonesia

Indra Sjafri Singgung Pelatih yang Persulit Pemain Masuk Timnas: Tak Usah Ajari Tentara Berbaris

Indra Sjafri Singgung Pelatih yang Persulit Pemain Masuk Timnas: Tak Usah Ajari Tentara Berbaris

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
vff.org.vn
Indra Sjafri Singgung Pelatih yang Persulit Pemain Masuk Timnas: Tak Usah Ajari Tentara Berbaris 

Indra Sjafri Singgung Pelatih yang Persulit Pemain Masuk Timnas: Tak Usah Ajari Tentara Berbaris

TRIBUNJATENG.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, angkat bicara mengenai sejumlah pemain yang dipersulit gabung Timnas U23 Indonesia oleh pelatih klub.

Seperti diketahui, pemanggilan pemain Timnas U23 Indonesia ini masih terus menjadi perbincangan meski skuad Garuda Muda telah bertolak ke Thailand.

Polemik pemanggilan pemain ke Timnas U23 Indonesia ini terjadi saat pemain Persija Jakarta Rizky Ridho dan pemain PSM Makassar Dzaky Asraf tidak dilepas klub.

Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI
Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI (surya.co.id/khairul amin)

Baca juga: Timnas U17 Indonesia Akan Melawan Korea Selatan Jelang Piala Dunia U17 2023, Main 30 Agustus 2023

Kedua pemain tersebut diyakini ditahan oleh juru taktik Persija yakni Thomas Doll dan pelatih PSM Bernardo Tavares.

Buntut dari klub yang enggan melepas pemain ke skuad Garuda Muda ini, tim pelatih pun memilih untuk memanggil pemain baru.

Sehingga Shin Tae-yong membawa pemain baru untuk mengganti posisi Rizky Ridho dan Dzaky Asraf ke Piala AFF U23 2023 yang bakal berlangsung di Thailand, 17-26 Agustus mendatang.

Meski para pemain Timnas U23 Indonesia telah menjalani persiapan di Thailand untuk tempur di ajang dua tahunan tersebut, tetapi polemik soal pemanggilan pemain ini terus bergulir, bahkan terbaru Indra Sjafri pun turut buka suara.

Indra Sjafri mengatakan bahwa sebenarnya semua pihak di PSSI tahu betul apabila ajang Piala AFF U23 bukan bagian dari agenda FIFA.

Ditambah lagi pelatih klub juga masih membutuhkan jasa kedua pemain ini karena kompetisi Liga 1 tetap bergulir.

Komentar ini keluar dari mulut Indra Sjafri karena memang beberapa pelatih klub selalu berlindung di bawah alasan Piala AFF U23 bukan bagian dari agenda FIFA.

Menanggapi hal ini, pelatih berusia 60 tahun tersebut mengaku bahwa pelatih juga tahu itu bukan bagian dari agenda FIFA.

“Jadi begini, saya mengikuti dari awal dan ini kan saban (setiap) ada event, kita PSSI bukan tidak paham bahwa AFF, Asian Games, SEA Games itu bukan agenda FIFA. Paham sekali, tidak usah diajarlah tentara berbaris itu,” ujar Indra Sjafri kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

“Dan kita juga paham bahwa klub itu adalah tempat pembinaan pemain, sangat paham. Dari Ketua Umum sampai mungkin dari pegawai terendah pun di PSSI paham itu dan sangat paham,” ujarnya.

Justru Indra Sjafri terkesan mempertanyakan kualitas Thomas Doll buntut dari penolakan melepas pemain ke Timnas U23 Indonesia.

Indra Sjafri memang tidak secara terang-terangan menyebut nama Thomas Doll dan Bernardo Tavares.

Namun, yang menjadi fokus penolakan pemain ini lebih menjurus kepada penahanan Rizky Ridho dan Dzaky.

Menurut Indra Sjafri, pelatih klub Liga 1 ini telah meminta pemain sebanyak 30 hingga 35 pemain untuk menghadapi kompetisi musim 2023/2024 ini.

Akan tetapi, untuk melepas satu sampai dua pemain ke Timnas U23 Indonesia saja pelatih sudah pusing.

Sehingga ia mempertanyakan kualitas pelatih tersebut, apakah dari 35 pemain tidak ada planning A dan B.

Sebab PSSI hanya memanggil pemain untuk mengikuti turnamen selama dua pekan dan tidak lebih.

Apalagi, untuk pemanggilan pemain ke Timnas U23 Indonesia ini sudah ada kesepakatan dengan klub Liga 1 hanya boleh dua pemain yang dipanggil.

Namun, saat dipanggil ternyata ada pelatih yang masih menahan dan akhirnya tidak dilepas.

“Tetapi sebagai pelatih apa tujuan klub dibikin memperkuat timnas, sekelasnya pelatih, ya saya tidak usah sebut nama. Dia minta pemain, minimal 30 dan 35 malahan ke owner klub, masak sih tidak ada plan A dan plan B,” kata Indra Sjafri.

“Kami hanya butuh dua minggu turnamen AFF, masak sih tidak bisa suport itu, itu yang pak Ketum sesalkan, ya kami yang di lapangan jadi sulit,” ujarnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Sumatera Barat tersebut mengakui bahwa pembinaan memang menjadi fokus sepak bola Indonesia akhir-akhir ini.

Untuk itu, dalam pembinaan ini dia meyakini bahwa apabila pemain langsung menghadapi lawan beda negara pasti kualitasnya akan naik.

Hal itu juga telah terlihat dalam beberapa pemain yang sebelumya tampil di SEA Games 2023.

Beberapa pemain sebelumnya memang tidak dikenal, akan tetapi setelah main di timnas U-22 Indonesia juga langsung melejit.

Pemain tersebut seperti Taufany Muslihuddin dan Haykal Alhafiz yang kualitasnya juga diakui naik.

Indra ingin pelatih klub juga bisa melihat hal seperti ini, bahwa pemain yang tampil di timnas juga kualitasnya bisa naik.

Bahkan nyali pemain juga dinilai lebih bagus lagi.

“Yang kedua, pembinaan adalah fokus kita, mana yang lebih bagus, main antar klub di Indonesia dengan main antar negara yang diperani oleh pemain kita,” tutur Indra.

“Pemain itu kembali ke klub itu naik, siapa yang kenal Taufany, siapa yang kenal Haykal juara di SEA Games dan dia kembali ke klub, welcome pak Nabil Borneo, mereka laku. Kenapa tidak mikir ke situ,” ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved