Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bayi yang Tertukar

Kronologi Munculnya 2 Gelang Dengan Nama Sama Penyebab Bayi Tertukar di RS Sentosa Bogor

Kronologi munculnya dua gelang yang bernama sama penyebab bayi tertukar di RS Sentosa Bogor terungkap.

Editor: rival al manaf
TribunnewsBogor.com/Ist
Sosok Siti Mauliah, Ibu Bayi yang Tertukar di Bogor 

TRIBUNJATENG.COM - Kronologi munculnya dua gelang yang bernama sama penyebab bayi tertukar di RS Sentosa Bogor terungkap.

Hal itu mulai terungkap setelah 7 karyawan RS Sentosa diperiksa polisi selama 10 jam.

Mereka diperiksa mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB di Kantor Unit Reskrim, Mapolres Bogor, Cibinong, Rabu (16/8/2023).

Ketujuh saksi yang diperiksa adalah para suster yang mengetahui atau menangani kelahiran hingga kepulangan bayi tersebut di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.

Baca juga: 2 Gelang Bayi Tertukar di RS Sentosa Bogor Ternyata Ditulis Milik Ibu Siti M Semua

Baca juga: Nasib 3 Perawat Bayi Tertukar di RS Sentosa, Kena SP3 Karena Pasang Gelang 2 Bayi Atas Nama 1 Ibu

Baca juga: Detik-detik Remaja 14 Tahun Keluarkan Paksa Bayi dari dalam Perutnya, Tak Mau Akui Ia Hamil

"7 orang saksi ini terdiri dari 6 perempuan dan 1 perawat laki-laki. 5 bidan di ruangan unit, kemudian 1 kepala ruangan dan 1 kepala perawat."

"Mereka diperiksa dari jam 11 siang sampai jam 8 malam," ujar Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Menurut Gregg, pemeriksaan tersebut terkait dengan pendalaman peristiwa yang terjadi setahun lalu atau saat proses persalinan di rumah sakit pada Senin 18 Juli 2022.

Kronologi kejadian ini sebelumnya disampaikan atau dilaporkan oleh Siti Maulia (37), Ibu yang bayinya tertukar ke Polres Bogor.

Polsi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa saksi-saksi yang terlibat langsung menangani kelahiran bayi setahun lalu.

Gregg menjelaskan, lima bidan dan dua perawat ini diperiksa sebagai saksi yang mengetahui kronologi kejadian sesungguhnya.

"Pemeriksaan sampai malam dan berjalan lancar, polisi sangat humanis. Karena kita memang mencari fakta-fakta materil."

"Makanya, dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwanya. Nah, mereka sebagai saksi yang terlibat dan tahu peristiwa yang terjadi setahun lalu," ungkapnya.

Gregg menyebut bahwa penyidik juga sempat menanyakan soal gelang dobel yang dipasang oleh suster kepada bayi tersebut.

Menurut dia, apa yang disampaikan saksi telah sesuai dengan informasi soal adanya gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu nama pasien atau Ibu B.

Ketujuh saksi ini menyampaikan jawaban secara jujur berdasarkan apa yang diketahui saat kejadian setahun lalu.

Gregg pun mengakui bahwa ada kelalaian dan kekeliruan yang dilakukan oleh karyawan atau perawat RS.

Hasil investigasi internal, kekeliruan itu tidak pernah tersampaikan secara resmi ke manajemen RS.

"Ada gelang yang copot, dan kemudian gelang yang copot itu atas nama ibu B."

"Dari gelang copot itu, setelah terpasang kembali kepada bayi atas nama Ibu Siti."

"Sehingga ada dua gelang atas nama ibu B," ungkapnya.

"Iya berdasarkan keterangan mereka (ada gelang dobel). Dan itu harus diakui memang ada kelalaian atau kekeliruan," ungkapnya.

Gregg menyampaikan bahwa para perawat dan bidan tersebut sudah diberi sanksi oleh pihak rumah sakit.

Mereka dinonaktifkan dari tugasnya. 

"Nah, mereka ini satu unit. Terus kemudian sudah dinonaktifkan. Tapi tidak diberhentikan ya. Untuk sementara, RS sedang konsentrasi terhadap persoalan ini," kata Gregg. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Tertukar di Bogor, Perawat dan Bidan Diperiksa Selama 10 Jam dan Ditanyai tentang Gelang", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2023/08/17/171026878/bayi-tertukar-di-bogor-perawat-dan-bidan-diperiksa-selama-10-jam-dan.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved