Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Semarang

Konsumsi Air Isi Ulang Bahayakan Kesehatan Janin, Ibu Hamil dan Bayi? Ini Kata Pakar Undip

Sebagian wilayah Indonesia termasuk Kota Semarang saat ini tengah dilanda kemarau, kekeringan, hingga panas ekstrem.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Para pakar paparan saat kegiatan diskusi Pentingnya Konsumsi Air Minum Bagi Kesehatan Ibu Hamil, Bayi dan Anak di Kofitiére X Franco & Siena, Jalan Erlangga, Kota Semarang pada Rabu (23/8/2023)  

Soerjo Hadijono menambahkan, asupan air mineral yang cukup bagi ibu hamil ini diperlukan untuk penyerapan optimal dari vitamin yang larut dalam air, yang meliputi asam askorbat, asam nikotinat, riboflavin, vit.B12 (thiamin), dan vit.B6 (piridoksin).

Air juga melakukan beberapa fungsi tambahan di dalam tubuh seperti bentuk dan struktur pada sel; mengatur suhu tubuh; membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi; mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel.

Selain itu juga bertindak sebagai pelarut vitamin, mineral, glukosa, dan asam amino; menyediakan dasar untuk reaksi kimia; menghilangkan produk limbah; dan merupakan komponen utama dari lendir dan cairan pelumas lainnya.

“Jadi, kebutuhan cairan secara umum akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung sirkulasi janin, cairan ketuban, dan volume darah yang lebih tinggi,” katanya.

Dia juga menegaskan mineral seperti fluoride yang terdapat dalam air mineral seperti halnya air kemasan galon guna dapat membantu perkembangan gigi dan tulang pada janin yang sedang tumbuh.

Sedang air yang sudah tercemar timbal dapat mengakibatkan aborsi spontan, penurunan tinggi badan, dan defisiensi perkembangan saraf janin yang sedang tumbuh.

Air mineral ini juga dibutuhkan selama kehamilan untuk mendukung sirkulasi janin, cairan ketuban dan peningkatan jumlah volume darah secara umum.

Baca juga: Doa Agar Tidak Kekurangan Air Bersih saat Musim Kemarau

Baca juga: 5 Khasiat Hebat Konsumsi Air Jahe Campur Bawang Putih dan Madu

Kekurangan cairan pada ibu hamil dan menyusui berhubungan dengan oligohidramnion, konstipasi, dan juga penurunan kuantitas serta kualitas ASI.

"Jadi, tidak benar jika air kemasan galon guna ulang itu membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil,” katanya.

Pada kesempatan ini hadir pula dokter spesialis anak yang juga Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Koordinator Wilayah (Korwil) Semarang dr. Setya Dipayana, Sp.A.

Sementara, dr. Setya Dipayana yang sering disapa dokter Ade menyampaikan anak-anak juga membutuhkan air minum yang cukup untuk mendukung kesehatan tubuhnya.

Ia mengutarakan air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat badannya.

Menurutnya, persentase air dalam tubuh anak lebih besar dibanding dewasa karena luas permukaan tubuhnya yang lebih besar dan kandungan lemak yang lebih sedikit.

“Pada anak 1 tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65-80 persendari berat badan. Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55-60 % saat remaja,” terang dr. Ade.

Secara umum jumlah kebutuhan cairan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah 800 mililiter (ml) atau sekitar 2–3 gelas untuk anak usia 7–12 bulan; 1,3 liter atau sekitar 5 gelas untuk anak usia 1–3 tahun.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved