Sosok dan Wajah Riswandi Manik Paspampres Diduga Pelaku Penganiyaan Pemuda Aceh Sampai Tewas

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pemuda Aceh bernama Imam Masykur (25) meninggal diduga menjadi orban penculikan dan sekaligus pembunuhan yang dilakukan dua orang oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Korban yang merupakan warga Gandapura, Bireuen, Aceh diketahui tewas di Jakarta.

Video penyiksaan korban pun sempat beredar luas di media sosial.

Baca juga: Yoyok Sukawi Bangga Pemain Pemain PSIS Semarang Jadi Langganan Timnas Indonesia

Dalam video itu juga, korban sempat meminta olong ke keluarga agar segera mengirim uang, beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.

Diduga ada dua pelaku yang melakukan penganiayaan hingga membuat korban meninggal dunia.

Baca juga: Kisah Roida yang Lepar Sandal dan Air Mineral ke Jokowi, Pernah Tidur di Polres Minta Perlindungan

Satu di antara pelaku adalah Praka Riswandi Manik, oknum paspampres.

Dilansir dari Serambinews.com, Praka Riswandi Manik berasal dari wilayah Aceh Singkil.

Ia lahir pada 10 Juni 1994.

Praka Riswandi Manik adalah anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Baca juga: Alasan MA Batalkan Vonis Mati Ferdy Sambo, Dianggap Pernah Berjasa pada Negara

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.

Lalu Riswandi mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) serta menjalani pelatihan.

Selanjutnya ia pun ditugaskan di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.

Riswandi lalu menikah pada 17 November 2018 lalu di Masjid Raya Baiturrahman Aceh.

Akun Instagram Riswandi kini pun diserbu hujatan oleh netizen.

Sebelumnya, dilansir dari Serambinews.com, pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi pelaku lalu dibawa pergi secara paksa dari di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Keluarga lalu menerima telepon dari korban dan saat itu ia menyebutkan sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.

Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.

Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya.