Berita Nasional
Para Diplomat Indonesia WO saat Benny Wenda Hendak Pidato di KTT MSG
Para diplomat Indonesia melakukan aksi walk out saat Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda akan berpidato di Konfere
TRIBUNJATENG.COM - Para diplomat Indonesia melakukan aksi walk out saat Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda akan berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Vanuatu.
Adapun, para pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) menolak United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk masuk dalam keanggotaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Vanuatu.
Para pemimpin Melanesia menganggap upaya ULMWP adalah serangkaian aksi dari aktivis pro-kemerdekaan di Papua untuk bergabung dengan MSG.
Aksi tersebut diduga diorganisir oleh Pemimpin ULMWP, Benny Wenda dan kolega.
Sebab, mereka tidak dapat mencapai konsensus mengenai keanggotaan ULMWP pada pencalonan di MSG.
ULMWP sudah mengajukan keanggotaan penuh dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) yang mencakup Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.
Langkah ini dinilai akan memberikan kemenangan diplomatik yang langka bagi ULMWP dalam usahanya mencari pengakuan internasional.
Namun, para pemimpin Melanesia tetap tidak menunjukkan komitmennya terhadap gagasan tersebut meski telah mengadakan serangkaian pertemuan di ibu kota Vanuatu, Port Vila, pekan lalu.
Para diplomat Indonesia juga dengan gigih melobi para pemimpin Melanesia mengenai masalah ini, hingga melakukan aksi mogok kerja ketika Benny Wenda hendak berpidato dalam pertemuan tersebut pada Rabu (23/8/2023).
Pada Jumat (25/8/2023), para pemimpin MSG mengeluarkan pengumuman resmi akhir yang sepertinya menutup pintu keanggotaan, dengan mengatakan ULMWP tidak memenuhi kriteria yang ada dan kelompok MSG tidak dapat mencapai "konsensus" mengenai masalah ini.
'Pukulan besar'
Tess Newton Cain, dari Griffith Asia Institute, mengatakan para aktivis Papua akan sangat kecewa dengan hasil ini.
"Apa yang dikatakan tampaknya menunjukkan tidak ada jalan bagi mereka untuk menjadi anggota sehingga akan menjadi pukulan besar," katanya.
Newton Cain mengatakan, tidak mengherankan kalau lima pemimpin dalam pertemuan tersebut tidak akan mampu mencapai konsensus meski ULMWP telah memenuhi kriteria keanggotaan.
"Kami belum mendengar dari Benny Wenda atau juru bicara ULMWP lainnya bagaimana perasaan mereka mengenai hal ini, tetapi mereka mungkin menganggap bahwa tiang gawang telah dipindahkan," ucapnya.
Benny Wenda
United Liberation Movement for West Papua
ULMWP
Papua
vanuatu
KTT MSG
Melanesian Spearhead Group
Syarat Terbaru Masuk TNI AD: Tinggi Badan Diubah, Umur 24 Tahun Masih Bisa Daftar |
![]() |
---|
Kanwil Kemenham Jateng Gelar Rakor Penilaian HAM Bagi Pelaku Usaha dan Bimtek Aplikasi PRISMA |
![]() |
---|
Ikrar Tak Sekadar Seremonial: Kemenham Jateng Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila |
![]() |
---|
Kanwil Kemenham Jateng Soroti Perwal Lokasi PKL: Pastikan Regulasi Berbasis HAM |
![]() |
---|
30 September: Melintasi Sejarah Kelam G30S/PKI dan Merayakan Hari Podcast Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.