Berita Blora
Tersebar di Beberapa Prodi, 272 Pegiat Desa di Blora Jadi Mahasiswa RPL Kemendes
Sebanyak 272 pegiat desa, mulai dari Kades, Kadus dan perangkat desa lainnya di Blora menjadi mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau
Penulis: ahmad mustakim | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Sebanyak 272 pegiat desa, mulai dari Kades, Kadus dan perangkat desa lainnya di Blora menjadi mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Yakni program dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Mereka, ke -272 mahasiswa RPL itu, backgroundnya dari pegiat desa se -Kabupaten Blora dengan semangat telah mengikuti kuliah umum di gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (29/8/23) lalu.
Bupati Blora Arief Rohman mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Desa PDTT, melalui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMP), atas kesempatan yang diberikan kepada Kepala Desa, Perangkat Desa dan Pegiat Desa lainnya di Kabupaten Blora untuk mengikuti program RPL.
"Alhamdulillah, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kementerian Desa PDTT. Semoga program ini membawa keberkahan bagi kita semua," ucap Arief Rohman kepada tribunmuria.com, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, dari jumlah pegiat desa yang ikut program RPL tersebut tersebar di beberapa program studi.
Seperti Prodi Ekonomi Pembangunan, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Sosiologi Antropologi, Manajemen serta Akuntansi.
"Dari jumlah 272 mahasiswa yang tersebar di beberapa Podi itu, paling banyak dari Kadus sebanyak 51 orang, 44 orang dari Sekdes, 36 kaur perencanaan, 28 kaur keuangan, 22 kasi pelayanan, 21 Kades, 18 kasi kesejahteraan, 18 kaur Tu, 17 kasi pemerintahan, dan sisanya dari beberapa pegiat desa lainnya," jelas Arief Rohman.
Kepada para mahasiswa RPL dari Kabupaten Blora, Arief Rohman meminta agar bisa serius dalam menempuh pendidikan.
"Jangan patah semangat sehingga putus di tengah jalan," tegas pria yang akrab disapa Mas Arief.
"Ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan value panjenengan. Perlu dipahami bahwa 50 persen subsidi dari APBD untuk pembiayaan belajar panjenengan adalah uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan output maupun outcome-nya. Disamping komitmen terhadap pakta integritas yang telah ditandatangani," pesan Mas Arief.
Kepada Rektor Unnes, Arief juga mengucapkan terima kasih, telah berkenan menerima perangkat desa di Blora sebagai mahasiswa program RPL sehingga pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi dapat dipakai penyetaraan akademik.
"Kepada para dosen, saya mohonkan arahan dan bimbingan untuk mahasiswa RPL ini, sehingga ilmu mereka dapat digunakan untuk sesarengan mBangun Blora dan berguna bagi masyarakat luas," terang Mas Arief.
"Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama," pungkas Mas Arief. (Kim)
Puluhan Dapur SPPG di Blora Mulai Urus Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi |
![]() |
---|
Setelah Dua Bulan Menunggu, Gaji Lulusan SPPI di Blora Akhirnya Cair Juga |
![]() |
---|
Dapur SPPG Sidomulyo Blora Lengkapi Tim, Ahli Gizi Siap Bertugas Pekan Depan |
![]() |
---|
3.347 Siswa Blora Kehilangan Makanan Bergizi Gratis, Gara-gara Dana BGN Rp32 Triliun "Macet" |
![]() |
---|
Pencairan Dana Badan Gizi Nasional Macet, Dapur SPPG Padaan Japah Blora Terpaksa Berhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.