Berita Semarang
Kenaikan Harga Beras Jadi Biang Kerok Inflasi Jateng Bulan Agustus 2023
Kenaikan harga beras menjadi komoditas penyumbang utama inflasi di Jawa Tengah bulan Agustus 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Teng
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga beras menjadi komoditas penyumbang utama inflasi di Jawa Tengah bulan Agustus 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, pada Agustus 2023, gabungan enam kota di Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,12.
Penyebab utama inflasi Agustus 2023 adalah kenaikan harga sejumlah komoditas yang lima terbesarnya adalah beras dengan andil sebesar 0,09 persen; disusul cabai merah dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen; taman kanak kanak memberikan andil sebesar 0,02 persen; dan cabai rawit memberikan andil sebesar 0,01 persen.
"Beras menjadi penyumbang inflasi terbesar ini sebagai dampak dari musim kemarau dan cuaca ekstrem, ini menyebabkan penurunan pasokan di sejumlah wilayah produksi beras.
Kenaikan harga cabai sendiri akibat cuaca buruk kemarau berkepanjangan. Kemudian kenaikan harga nasi lauk pauk dipicu kenaikan bahan pokok seperti beras dan cabai, sehingga membuat warung menaikkan harga jualnya," kata BPS Jateng Dadang Hardiwan saat rilis data secara virtual, Jumat (1/9/2023).
Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2023 sebesar 1,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) sebesar 3,29 persen.
Inflasi Agustus 2023 sebesar 0,03 persen sendiri tercatat dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 116,84 diikuti oleh Kota Cilacap sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 115,18; Kota Surakarta sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 117,08; Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 114,97 dan 114,52; dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 115,75.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan sebesar 0,74 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,42 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar -0,37 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,11 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,02 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil).
Selain adanya sejumlah komoditas penyumbang inflasi, beberapa komoditas tercatat menjadi penyumbang deflasi.
Lima komoditas memberikan andil deflasi berturut-turut yakni bawang merah dengan andil sebesar -0,06 persen; disusul telur ayam ras sebesar -0,05 persen; angkutan udara sebesar -0,04 persen; daging ayam ras sebesar -0,03 persen; dan tarif kendaraan roda empat online dengan andil sebesar -0,01 persen. (idy)
Baca juga: Kalender Jawa Besok 3 September 2023, Watak Weton Minggu Pahing: Tidak Suka Diatur
Baca juga: Anies-Muhaimin Deklarasi, Sukirman : Langsung Bekerja sampai Bawah
Baca juga: Polisi Tembak Mati 18 Orang yang Rencanakan Perampokan Truk Pengangkut Uang
Baca juga: Hasil Babak II Skor 2-0 PSIS Semarang Vs Bali United, Gali Freitas Selebrasi Siu Cristiano Ronaldo
Daftar Lokasi Temuan Sesar Aktif di Semarang Berpotensi Terjadi Gempa Besar, Ada di Pusat Kota |
![]() |
---|
Dari Laut ke Bengkel Perahu: Hidup Ganda Yasin dan Nur Utomo Rawat Kehidupan Nelayan Semarang |
![]() |
---|
Beli Emas di Bawah Rp10 Juta Kini Bebas Pajak, Simak Aturan Terbaru yang Disahkan Pemerintah |
![]() |
---|
Jejak Adipati Pati di Semarang: Kisah Turmanto Juru Kunci di Tengah Rimbunnya Gunungpati |
![]() |
---|
SMKN 9 Semarang Siap Bersaing dalam ACC 2025 Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.