Program PINTAR
Papan Unik Siswa
Beta menyajikan asesmen pada siswa kelas 6 SDN 2 Kalilumpang melalui PUKIS, Papan Unik Siswa
ASESMEN kemampuan awal menjadi bagian penting dari proses pendidikan. Melaluinya akan didapatkan pemahaman kebutuhan dan kemampuan peserta didik secara individual. Penerapan asesmen kemampuan awal yang baik memudahkan pendidik merancang strategi pengajaran yang lebih efektif, mengidentifikasi potensi peserta didik, serta menemukan cara terbaik untuk membantu mereka meraih prestasi akademik yang maksimal.
Salah satu waktu yang tepat melakukan asesmen kemampuan awal adalah di awal tahun pelajaran, sehingga guru dapat memetakan kebutuhan sesuai kemampuan siswa dengan tepat. Penting bagi setiap pendidik untuk mengadopsi asesmen kemampuan awal sebagai alat berharga dalam mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Prinsip inilah yang telah diterapkan oleh Beta Amalia Zuliazani, guru kelas 6 SDN 2 Kalilumpang. Ia melakukan asesmen kemampuan awal dalam merancang kebutuhan dan memaksimalkan proses pembelajaran.

Bukan pada kertas asesmen konvensional, Beta menyajikan asesmen pada siswa kelas 6 SDN 2 Kalilumpang melalui PUKIS, Papan Unik Siswa. Papan unik yang dimaksud adalah papan tulis mini yang dibuat oleh masing-masing peserta didik di awal masuk menjadi peserta didik kelas enam. Papan tulis mini merupakan papan kecil yang biasanya terbuat dari bahan kertas berukuran 35 x 25 cm atau bisa disesuaikan dengan kondisi. Kertas tersebut kemudian dilapisi dengan lakban bening yang memungkinkan tulisan spidol dapat dihapus dengan mudah. Peserta didik menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti karton bekas atau kardus, lakban, dan lem kertas.
Disebut unik karena papan yang dibuat memiliki ciri khas masing-masing peserta didik. Peserta didik dibebaskan untuk menghias dan membuat papan tulis mini sesuai dengan keinginan dan karakter yang dimiliki, bisa menggunakan kertas lipat yang dibentuk menyerupai sebuah benda ataupun digambar pada tepi papannya. Proses pembuatan PUKIS ini melibatkan peserta didik dalam aktivitas kreatif yang menyenangkan.
Dengan papan mini yang dibuat peserta didik, guru dapat melakukan asesmen kemampuan awal tidak hanya di kelas saja, tetapi juga di halaman sekolah. Pelaksanaan asesmen kemampuan awal kognitif, misalnya. Dilakukan di halaman sekolah dengan posisi melingkar, sehingga semua peserta didik dapat terlihat. Peserta didik diminta untuk mencoba menggunakan papan mini untuk pertama kali dengan menggunakan spidol ataupun pena yang dimilikinya. Guru meminta peserta didik menulis nama dan hobi di papan mini dilanjut dengan memperkenalkan diri dan menceritakan hobi yang telah dituliskannya, dan teman-teman yang lain menanggapi cerita tersebut.
Asesmen kemampuan awal dilanjut dengan kegiatan menjawab pertanyaan seperti memainkan game “Angkat Papan Jika Tahu”. Konten yang digali adalah materi berhitung. Guru dan siswa bersama-sama menyepakati aturan permainan yang akan dilakukan. Peserta didik diminta membuat barisan sesuai urutan absen yang dimiliki. Guru telah menyediakan beberapa pertanyaan mulai dari penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian untuk diberikan kepada siswa. Guru membacakan pertanyaan yang tersedia. Waktu yang diberikan adalah 2 menit untuk pengerjaan menggunakan papan mini.
Ketika waktu sudah selesai siswa yang tahu jawabannya boleh mengangkat papan mini tersebut. Permainan berjalan menyenangkan dan siswa tampak menyukai dan menikmati kegiatan yang dilakukan. Mereka berlomba-lomba untuk mengumpulkan poin benar dari pertanyaan yang diberikan guru. Setelah seluruh pertanyaan dibacakan, guru mengumumkan siswa yang paling banyak benar untuk mendapatkan reward permainan.
Selanjutnya, asesmen kemampuan awal nonkognitif dilakukan di ruang kelas. Asesmen yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan dan kebiasaan belajar peserta didik ketika di rumah, harapan dan keinginan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas, serta perasaan yang dirasakan selama pembelajaran. Guru memperhatikan setiap jawaban peserta didik sebagai bahan pertimbangan merancang strategi pengajaran yang efektif serta dapat memaksimalkan hasil belajar peserta didik.
Ada banyak manfaat yang guru dapatkan ketika melakukan kegiatan asesmen kemampuan awal menggunakan PUKIS ini. Penggunaan papan tulis mini dapat mendorong partisipasi aktif peserta didik selama proses asesmen. Mereka dapat merasa lebih termotivasi untuk berkontribusi karena merasa lebih terlibat dalam aktivitas yang menarik. Proses pembuatan papan tulis mini melibatkan peserta didik dalam aktivitas kreatif dan inovatif. Mereka dapat merancang papan tulis mini sesuai dengan imajinasi mereka sendiri, sehingga menciptakan rasa kepemilikan dan kebanggaan dalam pembelajaran.
Dengan menggunakan bahan daur ulang dalam pembuatan papan tulis mini, peserta didik diajak untuk peduli pada lingkungan dan mengurangi penggunaan kertas secara berlebihan. Melalui papan tulis mini ini pula, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman mereka secara lebih komprehensif. Guru dapat melihat rangkaian pemikiran peserta didik, bukan hanya jawaban akhirnya, ssehingga membantu dalam memberikan penilaian yang lebih holistik.
Penggunaan PUKIS tidak terhenti pada kegiatan asesmen kemampuan awal saja, dapat pula digunakan sebagai media untuk menciptakan permainan dalam proses pembelajaran maupun sebagai bentuk evaluasi lain yang menyenangkan. (Beta Amalia Zuliazani, Guru SDN 2 Kalilumpang Kab Kendal, Sekolah Diseminasi Program PINTAR Tanoto Foundation)
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.