Berita Viral
Kasihan! Sopir Menangis Truknya Diderek Petugas Gara-gara Berhenti Menolong Teman yang Kecelakaan
Kasihan! Sopir Menangis Truknya Diderek Petugas Gara-gara Berhenti Menolong Teman yang Kecelakaan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Kasihan! Sopir Menangis Truknya Diderek Petugas Gara-gara Berhenti Menolong Teman yang Kecelakaan
TRIBUNJATENG.COM - Seorang sopir menangis saat truknya diderek oleh Petugas Dinas Perhubungan.
Sopir yang bernama Ajum itu meminta belas kasihan kepada petugas agar truknya dilepaskan.
Ajum mengaku terpaksa memparkirkan truknya di bahu jalan karena hendak menolong rekannya yang mengalami kecelakaan.

Baca juga: Viral! Gara-gara Mobil Lawan Arah Saat Putar Balik, 3 Pemotor Alami Kecelakaan di Bogor
Video Ajum ini vira di media sosial, dan diunggah oleh akun @Heraloebss, Senin (4/9/2023).
Dalam keterangan video, Ajum terkena razia parkir liar di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ajum terus-menerus meminta belas kasihan agar truknya dilepaskan.
Namun petugas tetap menderek truk milik Ajum karena parkir di bahu jalan.
Ajum mengaku hanya parkir sesaat di lokasi tersebut karena menolong rekannya yang kecelakaan di seberang jalan.
Meski begitu Ajum sebenarnya tahu tindakannya melanggar peraturan.
Namun demi menolong teman, Ajum terpaksa menghentikan mobilnya dan lebih dulu menolong temannya.
"Itu temen saya kecelakaan di situ, sebentar doang baru saja belum lama," kata Ajum dalam video.
"Tapi abang tahu di sini tidak boleh parkir?," tanya seseorang kepada Ajum.
"Enggak boleh makanya saya ke situ muter doang, dia belum datang saya ke sini, itu doang," jawab Ajum.
"Tadinya mau nganter (kerja) lihat teman lagi sakit di situ," imbuhnya.
Ajum meminta kebijaksanaan dari petugas untuk melepaskan truknya.
Namun petugas tetap menderek truk Ajum.
"Ya saya minta kebijaksanaan aja kan."
"Sebentar banget teman saya lagi jalan," kata Ajum.
Kecelakaan Bus Ngawi: Kesaksian Korban Selamat Tabrakan Bus Eka Vs Sugeng Rahayu
Dalam berita lain, pasangan suami istri (Pasutri) asal Magelang, Jawa Tengah, Sukarjan (45) dan Sri Utami (44) tiada henti mengucap puji syukur karena selamat dari Kecelakaan Bus Ngawi.
Sri Utami dan Sukarjan tidak menyangka, kecelakaan bus Sugeng Rahayu di ngawi bernopol W 7572 UY yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan maut dengan Bus Eka bernopol S 7551 US di Jalan Raya Ngawi - Maospati Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (31/8) pagi.
"Kami naik bus dari Kertosono, keperluan hendak mengunjungi saudara ke Magelang.
Berangkat dini hari," ujar Sri Utami saat dirawat karena luka ringan akibat kecelakaan ngawi di RSUD Geneng, Ngawi, Jawa Timur.
Selama perjalanan, Sri Utami bersama Sukarjan tidur pulas dan duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri.
Mereka terbangun usai mendengar suara kencang dalam insiden bus eka vs sugeng rahayu tersebut.
"Jam 5 pagi kami keluar dari bus. Sambil menggigil udara dingin, saya lihat kondisi bus sudah hancur.
Kecepatan bus cukup kencang," tuturnya.
"Terkejut setelah melihat bus ringsek. Kami cuma luka ringan.
Habis ada kecelakaan kami diarahkan ke RSUD Geneng Ngawi," tambah Sri Utami.
Sementara, Sukarjan mengaku sering naik bus Sugeng Rahayu ketika ada kepentingan berkunjung ke keluarga di Magelang maupun di Yogyakarta.
"Domisili kami Kertosono Nganjuk. Sering naik bus biaya murah kalau pulang ke rumah saudara atau sekedar menjenguk," pungkas pria dengan luka ringan itu.
Pantauan di lokasi kejadian kondisi bus Sugeng Rahayu yang di tumpangi Sri dan Sukarjan cukup parah.
Atap bus terlepas dan kondisi bodi ringsek. Sementara kondisi bus Eka juga serupa. Bodi depan rusak parah tak berbentuk.
Warga sekitar lokasi kejadian tabrakan adu banteng dua bus juga mendengar suara cukup keras saat kejadian.
Salah satu warga yang melihat kecelakaan bus itu yakni Yoyok Nugroho. Jarak dari lokasi kejadian ke rumah Yoyok juga lumayan jauh yakni sekira 1 kilometer lebih.
Dirinya turut menjadi saksi mata insiden tabrakan antarbus tersebut.
"Kencang banget suaranya. Saya lihat sudah ada korban yang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sopir kedua bus sudah meninggal dunia di tempat," kata Yoyok.
Menurutnya, peristiwa ini bermula dari Bus Eka yang melaju dari arah Surakarta berusaha menghindar ketika ada seorang penyeberang jalan.
Manuver itu membuat bus Eka adu banteng dengan bus Sugeng Rahayu yang sedang melaju menuju arah Surakarta.
Kecelakaan maut ini mengakibat tiga orang meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Tiga korban meninggal dunia yakni sopir kedua bus dan seorang warga setempat.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menyebut ada korban terjepit badan bus seusai kecelakaan terjadi.
"Korban luka ada di dua rumah sakit, Rumah sakit Geneng yang terdekat dari lokasi kejadian dan sebagian ada dibawa ke RSUD Ngawi," ujarnya.
Argowiyono mengatakan, hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab adu banteng dua bus dari PO yang berbeda itu. Polres Ngawi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi mata.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi mengatakan kecelakaan dua bus tersebut diduga disebabkan menghindari pejalan kaki. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto awalnya melaju dari arah Surabaya menuju Solo, Madiun. Bus mengalami adu banteng dengan Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur yang melaju dari arah berlawanan menuju Surabaya.
"Dugaan awal demikian (penyeberang jalan penyebab kecelakaan)," kata AKP Achmad.
Pihak Jasa Raharja menyampaikan turut berduka cita atas Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Sugeng Rahayu di Jalan Raya Ngawi-Maospati, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Madiun Raya, Rudi Elfish mengaku prihatin, lantaran kejadian tersebut memakan banyak korban jiwa.
"Kami menjamin semua korban kecelakaan lalu lintas dapat santunan, sesuai dengan peraturan yang ada," ujar Rudi, usai mendata korban kecelakaan di RSUD Geneng Ngawi.
Dirinya menyebutkan, untuk korban luka-luka akan mendapatkan santunan sebesar Rp 20 juta. Sedangkan korban yang meninggal dunia mendapatkan Rp 50 juta.
"Khusus yang meninggal dunia akan diserahkan kepada ahli waris. Sejauh ini belum ada tambahan korban," tuturnya.
(*)
Viral Pengantin Digendong Sebrangi Kali Pemali Brebes, Warga Percaya Angker hingga Mitos Buaya Putih |
![]() |
---|
Ketua Pengadilan Agama Jepara Bongkar Fakta Viral Wanita Ngamuk di Kantornya: Demi 6.000 Followers |
![]() |
---|
Kapan Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Keluar? Ini Jawaban Jhony Nababan |
![]() |
---|
Viral Video Wanita Ngamuk di Kantor Pengadilan Agama Jepara, Tuntut Rp1 Miliar dan Lapor Presiden |
![]() |
---|
Viral Pasutri Warga Cilacap Jalan Kaki ke Semarang, Ingin Ketemu Gubernur Karena di-PHK Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.