Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PKS Pun Geram soal Penunjukan Cak Imin Cawapres

ejatinya PKS tidak masalah dengan penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres. Akan tetapi, Anies harus mengomunikasikan terlebih dahulu.

Editor: Vito
TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA
Grafis Deklarasi Anies-Cak Imin 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA- Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengaku geram bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan tidak mengomunikasikan menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurut dia, sejatinya PKS tidak masalah dengan penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres. Akan tetapi, Anies harus mengomunikasikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

"Kan sebenarnya sesuatu itu yang paling penting dikomunikasikan, ini kan bukan wahyu dari langit, bisa saja berubah, tapi yang perlu dibangun itu komunikasi yang bagus. Saya kira dengan komunikasi itu semua kan bisa diatasi dengan baik," katanya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8).

Jazuli mengingatkan bahwa Anies juga seharusnya mendengarkan rekan koalisinya agar bisa melihat dari berbagai perspektif sebelum menunjuk Cak Imin sebagai cawapres.

"Sebelum ente menikah, ente bahas dua keluarga calon itu. Beda kalau besok kawin lu sama si ini, kan beda kan? Tapi buat PKS, karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, negara, dan kebersamaan itu kami kasih catatan saya. Nih komunikasi ke depan diperbaiki," tukasnya.

Jazuli pun meminta Anies untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali dengan mengambil keputusan sepihak tanpa mendengar aspirasi rekan koalisinya. "Kalau itu disadari, ke depan sebaiknya tidak boleh terulang," tandasnya.

Adapun, beberapa kader PKS DKI Jakarta juga mengaku kecewa dengan pemilihan Cak Imin sebagai bakal cawapres mendampingi Anies. Hal itu diungkapkan Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifi, Senin (4/9).

"Kalau ditanya ada atau enggak, ada yang curhat ke DPW karena kecewa (Anies-Cak Imin-Red), ya ada-lah. (Apalagi) PKS itu kumpulan manusia-manusia yang punya pendapat masing-masing, yang beda-beda juga," ujarnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Kendati demikian, dia menambahkan, para kader PKS di DKI Jakarta tetap patuh terhadap keputusan DPP, termasuk soal capres dan cawapres ini, di mana DPP PKS menyatakan menunggu keputusan dari Majelis Syuro PKS.

"Tapi kader-kader PKS diajarkan untuk menaati keputusan pimpinannya, dalam hal ini keputusan Majelis Syuro PKS," bebernya. (Tribunnews/Igman Ibrahim/Galuh Widya Wardani)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved