Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ketua DPC Gerindra Aniaya Relawan PDIP

Majelis Kehormatan Akan Panggil Ketua DPC Gerindra Semarang Terkait Pemukulan Kader PDIP

Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra bakal memangil Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, buntut insiden dugaan pemukulan kader PDIP

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/Nissi Elizabeth
Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan Majelis Kehormatan Partai Gerindra bakal memangil Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, buntut insiden dugaan pemukulan kader PDI perjuangan (PDIP). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Majelis Kehormatan Partai Gerindra bakal memangil Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, buntut insiden dugaan pemukulan kader PDI perjuangan (PDIP).

Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman dalam keterangan Minggu (10/9/2023).

"Sesuai arahan ketua harian bapak Sufmi Dasco Ahmad, Majelis kehormatan Partai Gerindra akan memanggil memeriksa Ketua DPC Gerindra Semarang Minggu sore besok terkait insiden dugaan pemukulan kader PDI perjuangan," kata Habiburokhman.

Habiburokhman menjelaskan ada dua level kesalahan yang diduga terjadi dalam insiden ini.

Yang pertama jika benar yang bersangkutan melakukan pemukulan, tentu ini merupakan ranah hukum pidana yang harus diusut oleh pihak kepolisian.

Yang kedua, kalau toh dia tidak melakukan penganiayaan, tetapi dia melakukan Intimidasi atau bersikap tidak sopan terhadap kader PDI perjuangan maka hal tersebut melanggar sumpah jati diri kader Gerindra yang mengharuskan kader Gerindra selalu bersikap sopan dan rendah hati. 

"Sanksi terhadap pelanggaran sumpah jati diri kader Gerindra bisa berupa pencopotan jabatan struktural," ujarnya.

"Kami mengingatkan pada kader secara umum, bahwa penting untuk selalu mentaati sumpah jati diri kader partai Gerindra dan juga arahan dari bapak Prabowo agar kader Gerindra selalu menjaga kesejukan, sopan santun serta kedamaian," tandasnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial ihwal kabar kader PDIP yang mengalami pemukulan dari orang yang diduga kader Partai Gerindra di Semarang, Jawa Tengah.

Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi menceritakan kronologinya kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Semua bermula pada pukul 21.45 WIB Jumat (8/9/2023) malam. Tampak seorang Ketua DPC Gerindra mendatangi rumah kader PDIP yang bertempat tinggal di Kelurahan Bandara, Semarang Utara.

Kader PDIP itu langsung dipukul oleh Kader Gerindra tanpa dijelaskan lebih dulu duduk perkara sebelumnya.

"Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB, ada kawan kami warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandara, Semarang Utara, yang didatangi oleh Ketua DPC Gerindra," kata Hendrar.

"Kemudian tanpa babibu, Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD kota Semarang itu memukul kader kami," sambungnya 

Info lebih lanjut yang didapat, alasan pemukulan itu disebabkan kader PDIP memasang bendera partainya di sekitar perkampungan kediaman Ketua Gerindra Semarang itu.

Atas adanya peristiwa itu, Hendrar pun melaporkan peristiwa itu kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dia pun meminta arahan dan sikap serta langkah yang harus diambil dari situasi yang berkembang tadi malam tersebut.

Atas perintah Hasto, seluruh kader diminta untuk meredam emosi.

Ia juga meminta kepada jajaran PDIP Semarang untuk melaporkan persoalan tersebut ke ranah hukum.

"Jadi kami akan segera laksanakan segera setelah acara ini kita lakukan dua perintah pak sekjen itu. Meredam emosi kawan-kawan dan juga melaporkan kasus ini ke kepolisian," katanya.

Bantah Lakukan Pemukulan

Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso saat dikonfirmasi membantah adanya aksi pemukulan yang dilakukannya kepada seorang relawan PDIP

"Saya sama sekali tidak melakukan hal yang seceroboh itu. Tangan saya untuk memukul orang, saya tidak mungkin melakukan itu," katanya Joko Santoso yang juga merupakan anggota DPRD Kota Semarang. 

Joko Santoso mengatakan ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut dan dirinya hanya sebatas mendorong dan tidak ada aksi memukul atau menyebabkan korban, Suparjiyanto (58) mengalami luka-luka. 

Orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga. 
Orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.  (Istimewa)

"Memang saya dorong tapi tidak di muka. (Terkait adanya luka lebam-red) di muka dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan. Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka," kata Joko. 

Orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.  (Istimewa)
Dijelaskannya, kemarahan terhadap Suparjiyanto dipicu masalah bendera.

Awalnya sejak lima bulan yang lalu dirinya tidak mempersoalkan adanya pemasangan bendera PDI Perjuangan di wilayah kampungnya RW IV Bandarharjo, Kota Semarang. 

Namun baru-baru ini, kata Joko, mungkin karena warna bendera telah usang akhirnya dicopot dan digantikan dengan yang baru.

Namun yang membuatnya kesal ketika bendera tersebut hanya dipasang di RT tempat rumahnya berada, tidak seperti awalnya yang ada terpasang di semua lingkungan RW. 

Menurutnya hal tersebut tidak mencerminkan adanya etika berpolitik dan justru seolah-olah melecehkan dirinya sebagai anggota dewan yang berasal dari dapil setempat.

Ia menyadari di tengah tahun politik seperti sekarang suasana panas rawan muncul. Dirinya mencoba menghindari anarkisme dan intimidasi.

"Saya tidak marah ketika awal seseorang caleg PDI Perjuangan pasang bendera, lima bulan lalu hanya di RW IV cambuk buat saya karena belum bisa menguasai wilayah karena ada caleg lain yang bisa masuk. Ketika bendera sudah lusuh mungkin PDI membersihkan, tadi malam ada pemasangan khusus di RT saya. saya ketemu dengan Suparjiyanto dia jawab saya hanya disuruh om," imbuhnya.  

Joko mengaku sudah mencoba mengklarifikasi masalah ini ke elit PDI Perjuangan di tingkat Kota Semarang, mulai dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Ia pun mempersilahkan jika dirinya akan dilaporkan ke pihak kepolisian.

Dirinya juga akan melakukan hal yang sama yakni laporan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik dan laporan palsu. 

"Saya bener menegur dan marah tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, cuplikan video CCTV berdurasi satu menit sepuluh detik sedang ramai menjadi bahan perbincangan publik.

Dalam video tersebut, terlihat orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga. 

Beredar kabar, Joko Santoso yang juga merupakan anggota DPRD Kota Semarang melakukan aksi pemukulan terhadap tetangga rumahnya yang merupakan seorang relawan PDI Perjuangan, bernama Suparjiyanto.

Kejadian tersebut berada di Jalan Cumi-cumi IV, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang pada Jumat (8/9/2023) malam. 

Korban mengalami luka lebam di pelipis kanannya dan sekarang masih dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang. Dugaan aksi penganiayaan tersebut dipicu gara-gara masalah pemasangan bendera PDI Perjuangan di kampung Cumi-cumi Bandarharjo, Kota Semarang. 

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di dalam video tersebut adalah dirinya. Namun ia membantah adanya aksi pemukulan yang dilakukannya kepada seorang relawan PDI Perjuangan. 

(*)

Baca juga: Kader PDIP Resmi Laporkan Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso Ke Polda Jateng

Baca juga: Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Bantah Pukul Kader PDIP: Tidak Menyentuh Muka

Baca juga: Soal Pemukulan Relawan PDIP, Hendi: Tanpa Babibu, Ketua Gerindra Semarang Memukul Kader Kami

Baca juga: BREAKING NEWS: Masalah Bendera, Relawan PDIP Diduga Dianiaya Ketua DPC Gerindra Kota Semarang

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Insiden Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Majelis Kehormatan Panggil Ketua DPC Gerindra Semarang

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved