Berita Regional
Kisah Pilu Ibu Tertahan di Rumah Sakit Karena Tak Bisa Lunasi Biaya Persalinan
Tak punya biaya persalinan, seorang ibu bernama Hanny Armita (40) sempat tertahan di rumah sakit.
Hanny juga menjelaskan bahwa setelah dia melahirkan, ternyata bayinya tidak menangis sehingga harus dirawat di inkubator.
"Begitu selesai melahirkan, ternyata bayi saya itu tidak nangis, jadi langsung dibawalah ke ruang NICU. Jadi saya enggak melihat bayi saya sejak saya keluar dari ruang operasi. Kondisi saya waktu itu juga drop, tekanan darah saya sampai 180, saya sempat kejang juga, terus saya enggak ketemu bayi sampai Minggu (10/9/2023)," ujar dia.
Ia pun baru bisa melihat bayinya pada Minggu siang, setelah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Saat diperbolehkan pulang dan mengurus biaya administrasi, di situlah ia baru mengetahui masalah biaya hingga akhirnya meminta keringanan untuk mencicil.
"Saya sampai bilang begini, 'Jadi gimana, ini saya kan belum boleh pulang karena belum bayar'. Terus (kasir menjawab), 'Ya ibu harus nambah lagi bayarnya, ada nambah bill. Jadi total bill-nya itu Rp 8 juta ya bu'. Ada nambah bayar kamar Rp 500.000 satu malam," kata Hanny.
Adapun tarif Rp 500.000, kata Hanny, untuk biaya kamar saja. Tidak termasuk makan dan obat-obatan.
"Dua hari saya enggak dikasih obat, saya kesakitan, namanya habis operasi. Rp 500.000 itu hanya untuk kamar (kelas I)," ujar dia.
Karena bingung, Hanny akhirnya minta tolong pada temannya untuk dicarikan jalan ke luar.
Hingga keesokan harinya pada Selasa pagi, Hanny ditemui empat orang dari pihak rumah sakit membicarakan masalah ini.
"Selasa pagi ada empat orang yang datang menemui saya, satu itu perwakilan direktur, satunya manajer keuangan, satunya kasir yang selalu nemuin saya, satunya enggak tahu siapa," kata dia.
Akhirnya setelah melalui pembicaraan panjang, Hanny diperbolehkan menyicil biaya persalinannya dan dibuatkan surat pernyataan pihak rumah sakit.
Hanny kini diperbolehkan ke luar, sementara bayinya masih harus menjalani perawatan intensif di ruang NICU.
Namun, KTP dan kartu BPJS Hanny yang sempat diminta oleh pihak rumah sakit saat dirinya akan melahirkan, hingga sekarang belum ia terima kembali.
"Saya sudah tanya ke rumah sakit. Dia bilang, 'Saya sudah kasih ke tetangga kamu', atau 'Sama bidan yang bawa kamu'. Saat saya tanya ke mereka (tetangga dan bidan) katanya KTP BPJS masih di rumah sakit. Sampai sekarang saya enggak tahu di mana itu KTP dan BPJS saya," ujar dia.
Baca juga: Bidan Dewi Dapati Kepala Bayi Sudah Nongol saat Ibu Ditandu, Persalinan di Hutan Berjalan Dramatis
Konfirmasi rumah sakit
Kompas.com sudah tiga kali menghubungi pihak rumah sakit pada Rabu (13/9/2023) siang. Namun, tidak ada balasan.
Begitu pula saat mencoba menghubungi dua kali dari sambungan telepon, pihak rumah sakit bersangkutan belum buka suara soal peristiwa ini. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
Skandal Pasangan Mahasiswa 5 Kali Berhubungan Intim di Ruang UKM, Kondom Bekas Pakai Jadi Bukti |
![]() |
---|
Inilah Sosok Alumni Yang Beri Ide "Nyeleneh" Mahasiswa Baru Unsri Ciuman Saat Ospek |
![]() |
---|
Sosok Jenderal TNI Bolak-balik Kunjungi Polsek Geger, Ternyata Kapolsek Bukan Orang Sembarangan |
![]() |
---|
Bocah Perempuan 8 Tahun Ditemukan Tewas di Kos, Ibunya Sempat Kabur |
![]() |
---|
Kerangka Manusia Terbungkus Daster Merah Jambu Ditemukan Pencari Ikan di Area Tambak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.