Stikes Telogorejo Semarang
“Expressive Writing” bermanfaat untuk Kesehatan mental
Tidak terasa kita sudah menapakkan kaki dipertengahan tahun 2023. Dimana serangkaian peristiwa di masa pandemi hampir 3 tahun
Disusun oleh Ns. Laura Khattrine Noviyanti, M.Kep, Sp.Kep. J. ( Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
TRIBUNJATENG.COM - Tidak terasa kita sudah menapakkan kaki dipertengahan tahun 2023. Dimana serangkaian peristiwa di masa pandemi hampir 3 tahun berjalan dan sekarang masuki ke tahun harapan dan semangat baru. Namun dari beberapa berita di medsos akhir – akhir ini meragukan para masyarakat akan harapan di tahun ini karena resesi dan tantangan perekonomian di tahun 2023.

Hal tersebut memengaruhi aspek hidup yang lain seperti Kesehatan, karier individu bahkan sampai dengan Kesehatan mental seseorang.
Kesehatan mental masih menjadi isu yang hangat di tahun ini. Prediksi kedepan masalah Kesehatan mental akan menjadi setengah dari populasi dunia (apps.who.int). the-Biggest Behavioral Health Trends (2023) menyatakan bahwa tahun ini akan menjadi darurat Kesehatan mental khususnya di masyarakat karena dampak perekonomian. Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ mengungkapkan, terdapat 800 ribu orang di dunia yang meninggal dunia setiap tahunnya akibat bunuh diri. Di mana 80 hingga 90 persen di antaranya dipicu oleh gangguan mental-emosional, terutama depresi. Selain itu, korban pada umumnya adalah kelompok remaja dengan rentang usia 15 – 29 tahun. Menilik fakta tersebut, pentingnya untuk menjaga Kesehatan mental.
Ada beberapa cara untuk menjaga Kesehatan mental salah satunya expressive writing. Expressive writing merupakan terapi yang menggunakan aktivitas yang dapat membuat hati menjadi bahagia. Expressive writing merupakan terapi yang menggunakan aktivitas menulis untuk merefleksikan pikiran dan perasaan terdalam terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan (menimbulkan trauma) (Herdiani, 2012). Manfaat dari expressive writing yaitu mengekspresikan emosi yang berlebihan, menurunkan ketegangan, mengasah kreativitas memahami dirinya lebih baik, menghadapi depresi, distress, kecemasan, adiksi, ketakutan terhadap penyakit serta kehilangan (Bolton, 2011)
Expressive writing dapat dilakukan secara mandiri atau melalui terapis. Hynes & Thompson (2006) terbagi menjadi empat tahap, yang pertama yaitu Recognition atau Initial Write, dalam sesi ini merupakan tahap pembuka menuju sesi menulis. Tahapan ini bertujuan untuk membuka imajinasi, fokuskan pikiran, relaksasi dan menghilangkan ketakutan. Tahapan ini pula diberi kesempatan untuk menulis bebas kata-kata, frase untuk mengungkapkan hal lain yang muncul dlam pikiran tanpa ada arahan. Kedua yaitu Examination atau Writing Exercise, dalam sesi ini menggali reaksi seseorang terhadap situasi tertentu. Waktu yang diberikan bervariasi dari 10 – 30 menit tiap sesi. Seseorang tersebut juga diberikan kesempatan untuk membaca kembali tulisannya dan menyempurnakannya. Ketiga yaitu Juxtaposition atau Feedback , dalam sesi ini merupakan sarana refleksi yang mendorong pemeroleh kesadaran dan menginspirasi perilaku, sikap, nilai. Tulisan yang telah dibuat oleh seseorang dibaca Kembali, direfleksikan , dikembangkan dan disempurnakan. Hal pokok yang digali pada tahap ini adalah bagaimana perasaan penulis menyelesaikan tugas menulis dan atau saat membaca. Terakhir yaitu Application to the self , dalam sesi ini seseorang didorong untuk mengaplikasikan pengetahuan baru dalam dunia nyata serta mengitegrasikan apa yang telah dipelajari selama sesi menulis. Jadi seseorang tersebut mengitegrasikan secara mandiri apa yang sudah dipelajari selama menulis.
Melakukan expressive writing akan melndapatkan ruang personal yang nyaman dan aman bagi seseorang untuk mengekpresikan diri tanpa ada penghakiman dari orang lain, hal ini juga membantu untuk seseorang untuk memahami diri lebih baik lagi. Selamat mencoba…
Mengenal Perbedaan Expire Date dan Beyond Use Date |
![]() |
---|
Seberapa Penting Sih Memilih Kampus Dilihat dari Fasilitas? |
![]() |
---|
Stress Kerja Melanda, 2-Mind Solusinya |
![]() |
---|
Deteksi Dini Kanker Payudara, SADAR DIRI dengan SADARI dan SADANIS |
![]() |
---|
Resmi Dilantik, HIMAFAR STIKES Telogorejo Semarang Siap Jalankan Kepengurusan 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.