Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Siswi SMA Buang Bayi Setelah Melahirkan Sendiri di Rumah

Pelaku pembuang bayi tersebut berinisial MDKS Alias D (16), yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah itu.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bayi 

TRIBUNJATENG.COM, KUPANG - Bayi ditemukan di halaman belakang rumah kosong dekat bangunan Sekolah Dasar Katolik (SDK) Betun I dan II, Desa Umahkatahan, Kecamatan Malaka Tengah, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aparat dari Unit Pelayanan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreakrim) Kepolisian Resor (Polres) Malaka menangkap pelaku pembuang bayi tersebut.

Pelaku pembuang bayi tersebut berinisial MDKS Alias D (16), yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah itu.

Baca juga: Dikira Suara Anak Ayam, Ternyata Bayi Dirubung Semut di Pos Warga

"Penangkapan itu kemarin, lima jam setelah anggota kami menerima laporan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Penangkapan itu, lanjut Ariasandy, berdasarkan laporan polisi, LP/B/133/IX/2023/SPKT/Polres Malaka/ Polda NTT, tanggal 15 September 2023.

Dia mengatakan, usai menerima laporan ada warga yang membuang bayinya dengan cara disimpan dalam sebuah kantung dan diletakkan pada semak-semak di antara pohon kelapa, polisi lalu menyelidikinya dengan memeriksa sejumlah warga.

Hasil penyelidikannya mengarah kepada MDKS Alias D sebagai pelaku.

 Siswi SMA itu lalu diamankan.

"Menurut pengakuan yang bersangkutan (MDKS) bahwa benar ia yang telah melahirkan bayinya sendiri di dalam salah satu kamar di rumah tempat tinggalnya," kata Ariasandy.

Setelah melahirkan bayi tersebut, MDKS membawa bayinya dan meletakannya di samping WC yang tidak jauh dari rumahnya.

MDKS mengaku, bayi yang dilahirkannya adalah hasil persetubuhannya dengan seorang laki-laki berinisial B sekitar November 2022 lalu.

"Selama ini ia menyembunyikan kehamilannya sampai ia melahirkan karena takut dimarahi oleh keluarganya," ungkap Ariasandy.

Karena kondisinya lemah dan mengalami pendarahan usai ditangkap, MDKS lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Penyanggah Perbatasan (RSUPP) Betun untuk menjalani perawatan medis.

Sedangkan bayi yang dilahirkan tersebut dalam keadaan sehat dan sudah dibawa ke RSUPP Betun untuk menjalani perawatan lanjutan.

Selanjutnya, polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk MDKS setelah kondisinya membaik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved