IKAPPI Pun Soroti Dagangan Pedagang Pasar Kalah Bersaing dengan Barang Impor
para pedagang di Indonesia menghadapi tantangan bisnis dari media sosial yang menjual barang-barang dari luar negeri
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) membenarkan kabar banyaknya pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta yang gulung tikar.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengatakan, sejatinya pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut beberapa waktu lalu.
"Pedagang tekstil di seluruh Indonesia, tidak hanya di Tanah Abang, termasuk di pasar-pasar tradisional, juga mengalami kebangkrutan," katanya, dalam keterangannya kepada Tribunnews, Selasa (19/9).
Menurut dia, para pedagang di Indonesia menghadapi tantangan bisnis dari media sosial yang menjual barang-barang dari luar negeri seperti Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain dengan harga kompetitif.
"Sedangkan pemerintah tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga," ujarnya.
Reynaldi berharap, pemerintah bisa bekerjasama dengan aplikasi marketplace dan social commerce seperti TikTok, Shopee, atau lainnya untuk mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM Tanah Air dapat diperkuat.
"Kami yakin pemerintah dapat mendorong aplikasi-aplikasi tersebut menampakkan keunggulan UMKM atau produk dalam negeri kita. Itu bisa membantu masyarakat atau UMKM kita untuk bertahan," ucapnya.
Ia pun meminta pemerintah mencari solusi dari gempuran produk luar yang harganya jauh lebih murah dari produk dalam negeri.
"Kehadiran pemerintah diharapkan agar ada titik temu antara modernisasi (dan) berjualan, dapat juga digunakan oleh pedagang-pedagang kita yang masih kecil," jelasnya.
Reynaldi menuturkan, IKAPPI mendapati temuan terjadi penurunan omzet 60 persen secara keseluruhan untuk pasar-pasar tekstil. Para pedagang tekstil di pasar tematik seperti Tanah Abang bahkan mengalami penurunan hingga 75 persen.
"Kami harapkan agar pemerintah melakukan upaya serius dalam menjaga, agar eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi, tetap terjaga," tandasnya. (Tribunnews/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.