Cerita Mistis Adrian di Sekolah Angker Jakarta Barat: Dengar Bisikan Gaib Supaya Lompat dari Gedung

Cerita Mistis Adrian di Sekolah Angker Jakarta Barat: Dengar Bisikan Gaib Supaya Lompat dari Gedung

TRIBUNJATENG.COM - Begini cerita mistis Adrian, seorang guru ekstra kurikuler di sekolah angker bekas tempat bunuh diri di Jakarta Barat.

Kejadian tersebut diceritakan Adrian lewat podcast Lentera Malam.

Adrian yang  saat itu merupakan guru baru yang hendak mencari kelas untuk kegiatan ekskul yang dia ampu di bangunan sekolah tersebut.

Saat menerima pekerjaan di sekolah itu, Adrian juga sempat mendengar cerita mistis tentang seorang siswi yang pernah bunuh diri.

Namun Adrian mengabaikan hal itu dan langsung meminta ruangan kepada sekolah untuk dijadikan ruangan kegiatan ekskul.

Keesokan harinya, Adrian bersama temannya langsung bersih-bersih agar ruangan tersebut langsung bisa dipakai.

"Kita bersih-bersihnya sampai jam 8 malam. Saya tanya teman saya Acong, mau sampai jam berapa bersih-bersihnya," ujarnya.

Adrian mengatakan kondisi sekolah saat itu sudah gelap dan tidak ada satupun lampu yang hidup.

"Teman saya lagi ngecat bilang tanggung, beresin ajalah malam ini, besok udah kering.

Akhirnya gua tunggu di luar, karena di dalam pengap bau cat," kenang Adrian.

Di momen inilah kata Adrian dia mengalami cerita mistis nyata.

"Persis di depan ruangan kita ada tangga, gua lihat ke arah lemari rusak yang sebelumnya kita keluarin dari ruangan, pintunya kaya goyang.

Tapi gua positif ah mungkin angin, gua perhatikan lagi gak mungkin angin, karena pintu lemari bergerak secara teratur selama bermenit menit," tambahnya.

"Gua masuk ke dalam karena takut, gua keluar lagi beberapa menit kemudian, masih gerak lemari dengan intonasi kecepatan sama," lanjut Adrian.

Setelah memastikan Adrian merasa takut dan mengajak temannya untuk mengakhiri bersih-bersih dan segera pulang.

"Masuk lagi, gua ajak teman pulang udah jam setengah 9. Akhirnya gua di dalam terus gak mau keluar lagi," ujarnya.

Sebelumnya kata Adrian ada kucing hitam yang selalu memperhatikan dirinya, kemana pun dia pergi kucing itu selalu mengikutinya.

"Akhirnya gua cerita ke teman, Kita keluar bareng gua depan dia belakang, gua udah kena mental karena gua udah perhatikan bermenit-menit geraknya sama.

Pas kita deketin berdua pintunya diam, nutup. Dibukalah sama teman saya, dalamnya gak ada apa-apa," bebernya.

Setelah itu kata Adrian, ia dan temannya akhirnya memutuskan untuk segera pulang.

"Akhirnya kita pulang, matikan lampu sebelum pulang. Saya udah di luar dia ngunci pintu.

Gua mikir nih anak kok mutar kunci kok lama amat ya. Gua udah takut banget," katanya.

Pada saat perjalanan pulang dari ruangan ini, Adrian mengaku merasakan energi negatif yang sangat kuat.

"Seperti yang gua cerita tadi, tangga cuma ada di tengah. Jadi kita harus ngelewatin lorong. pinggirnya kaca kelas yang gak ada gorden.

Jadi kelihatan semua isinya, pinggir kita pohon gede pas depan ruangan," katanya.

Adrian mengatakan langkahnya menuju tangga yang biasa digunakan untuk beraktivitas sangat berat.

"Kita jalan, dekat sih paling 10 sampai 15 meter tapi gua berasa jauh banget.

Sampai detik ini itu ketakutan gua yang paling takut selama dalam hidup gua.

Jadi gua feelingnya gini, ini sekolah kosong tapi pas jalan pulang ke tengah itu rasanya berat banget.

Kaya yang banyak yang lagi merhatiin kita, dari gedung seberang sana, yang disini kaya pada merhatiin kita.

Manusia itu ada alami insting ya, walaupun gak bisa lihat itu berasa banget, kaya lu ditengah stadion lu diliatin ribuan orang," ungkapnya..

"Gua bilang ke acong, sumpah ini kalau bisa lompat gua lompat daripada gua lewat lorong ini,"

"Dan itu sering, beberapa hari kita kerja gua ngomong gitu terus. Kalau pulang malam, gua pengen lompat aja bawaannya," tandasnya. (*)