Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Harga Beras Terus Melonjak, Kualitas Terendah Tembus Rp 14 Ribu/Kg

Muntiari juga mengaku jumlah pembelian beras para pelanggannya secara perlahan mulai berkurang

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
BERSIHKAN KIOS - Pegawai toko sembako di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang membersihkan lantai bagian depan kiosnya yang terdapat beras, Jumat (22/9/2023). Harga beras terus mengalami kenaikan hingga kualitas terendah di sana dipatok Rp 13.500 per kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga beras di Kabupaten Semarang, khususnya di Ungaran terpantau terus merangkak naik.

Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang di Pasar Bandarjo, Jumat (22/9), harga bahan pokok makanan tersebut tembus Rp14 ribu per kilogram.

Harga untuk beras IR 64 Medium tersebut naik dari hari sebelumnya, Kamis (21/9), menjadi Rp13.667. 

Sementara, harga beras jenis tersebut masih berada pada angka Rp13 ribu per kilogram, Rabu (20/9).

Baca juga: Daftar Wilayah di Jateng yang Dilanda Kekringan Menurut Data BMKG, Sebagian Masuk Kategori Awas

Baca juga: Ganjar dan Prabowo Ketat, Survei SMRC: Masyarakat Ingin Pemimpin yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

“Harga beras melonjak ini, sekitar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram,” kata Petugas Pengawasan Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang, Saleh.

Dari penelusuran di toko-toko sembako di Ungaran Barat, satu di antara penjual diketahui masih menjual beras seharga Rp 13.500 per kilogram. 

Seorang pedagang sembako, Muntiari (51), mengaku angka tersebut untuk beras dengan kualitas paling rendah atau harga termurah.

“Harga jual menyesuaikan dari harga yang mendistribusikan saja,” katanya.

Muntiari pun mengurangi stok beras dagangannya semenjak harga beras terus mengalami kenaikan.

 Dari yang biasanya mencapai 10 kuintal beras sekali stok, dia kini hanya berani menyimpan maksimal lima kuintal beras.

Muntiari sempat mendapatkan sejumlah protes dari para pembeli karena harga yang terus naik.

Kenaikan harga beras juga terjadi pada beras kemasan lima kilogram.

“Yang kemasan dulu paling murah Rp 65 ribu (per sak), sekarang Rp 67 ribu. Beberapa yang lain di atas Rp 70 ribu,” imbuh dia.

Muntiari juga mengaku jumlah pembelian beras para pelanggannya secara perlahan mulai berkurang.

Dia berharap agar pemerintah dapat mengendalikan harga beras karena menjadi bahan pangan warga. (rez)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved