Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Masyarakat Mulai Tinggalkan Uang Tunai

masyarakat Indonesia telah mencoba menggunakan pembayaran non-tunai, meliputi Gen Z (78 persen), Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen)

Editor: Vito
istimewa
Foto Ilustrasi Pembayaran Non Tunai 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Studi terbaru Visa bertajuk Consumer Payment Attitudes Study 2022 menemukan dua dari tiga atau 67 persen masyarakat Indonesia bersiap-siap meninggalkan uang tunai dalam aktivitas transaksi.

Survei itu mencatat masyarakat Indonesia telah mencoba menggunakan pembayaran non-tunai, meliputi Gen Z (78 persen), Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen) menjadi yang terdepan.

Mereka yang sudah mencoba go cashless rata-rata berhasil melakukannya beberapa hari. Sementara yang belum mencoba, kebanyakan percaya diri mereka bisa bertahan selama 24 jam hingga 3 hari ke depan tanpa uang tunai.

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, dilihat dari hasil studi Visa, metode pembayaran digital yang paling banyak digunakan oleh Gen Z di Indonesia adalah dompet digital atau e-wallet (89 persen), disusul dengan kartu debit/kredit (76 persen), dan QR code (67 persen).

"Studi Visa menemukan bahwa secara total segmen, tingkat penggunaan uang tunai menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022. In-app payment melesat dari 45 persen pada 2021 menjadi 80 persen pada 2022, disusul QR payment yang naik dari 50 persen pada 2021 menjadi 62 persen di 2022," katanya, akhir pekan lalu.

Vira Brabo, content creator dan lifestyle influencer, menyatakan, zaman sekarang ketika keluar rumah inginnya bawa barang sedikit saja, apalagi untuk perempuan akan lebih senang pakai tas yang berukuran kecil. Sehingga, pembayaran contactless dinilai lebih efisien.

"Selain itu, kalau menggunakan cash, aku pribadi cenderung lebih konsumtif, karena lihat uang dalam bentuk fisik, rasanya jadi ingin spend (membelanjakan-Red) terus. Ketika cashless, aku malah lebih hemat dalam spending aku,” ucapnya.

Adapun, Riko menuturkan, pembayaran dengan kartu contactless, termasuk milik Visa, telah menjadi metode pembayaran yang umum di banyak negara di seluruh dunia.

"Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran kartu contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa, seperti contoh tetangga terdekat di Singapura dan Australia," katanya.

Dia menambahkan, teknologi contactless card Visa pun sudah lama tersedia di Indonesia, sebagai bagian dari inovasi untuk ikut mempercepat pembayaran digital di Indonesia, yang memungkinkan pengalaman transaksi dan pembayaran yang cepat, mudah, aman, efisien dan higienis.

Riko mengungkapkan, satu dari tiga konsumen Indonesia pernah menggunakan contactless card, terutama milenial dan Gen X, serta segmen affluent.

Minat untuk menggunakan kartu contactless dari non pengguna pun cukup besar, yaitu 84 persen. (Tribunnews/Eko Sutriyanto)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved