Emas Pertama Indonesia di Asian Games 2022 Diraih Muhammad Sejahtera Dwi Putra Cabor Menembak

Emas Pertama Indonesia di Asian Games Diraih oleh Muhammad Sejahtera Dwi Putra Cabor Menembak

TRIBUNJATENG.COM - Kontingen Indonesia berhasil meraih medali emas pertama di Asian Games 2022, Senin (25/9/2023).

Emas kali ini datang dari Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari cabang olahraga menembak (shooting).

Prestasi ini membuat Muhammad Sejahtera Dwi Putra menjadi atlet pertama cabor menembak yang meraih medali emas di Asian Games.

Baca juga: Daftar 16 Tim Lolos Ke Babak 16 Besar Asian Games 2023, Termasuk Timnas U-24 Indonesia

Muhammad Sejahtera sukses mengawali petualangannya pada ajang Asian Games 2022 dengan sangat manis.

Keberhasilan petembak berusia 26 tahun itu dalam meraih keping medali emas Asian Games 2022 diraih pada nomor 10 meter running target putra.

Dalam pertandingan di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin (25/9/2023), atlet yang akrab disapa Tera itu mengemas poin paling tinggi yaitu 578 - 15x.

Poin akhir atlet asal Bekasi, Jawa Barat, mengalahkan capaian wakil Vietnam, Ngo Huu Vuong, dengan selisih cukup tipis, di mana Ngo meraih 571 - 10x untuk medali perak.

Sementara medali perunggu diraih oleh petembak Korea Selatan, Jeong You-jin, yang mengemas poin 565 - 14x.

Tera memang menjadi salah satu andalan Indonesia di cabor menembak.

Di level internasional, Tera menembus lima besar nomor 10m running target saat Kejuaraan Dunia 2022 dan menjadi juara di Kejuaraan Asia 2021.

Tera pun sebenarnya hampir mencetak sejarah pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang di mana dia sempat mencetak skor tertinggi dalam kualifikasi.

Sayangnya, langkah Tera saat itu harus terhenti di perempat final setelah hanya terpaut 1 poin dari peringkat empat yang berhak melaju ke final.

Meski demikian, Tera tetap menunjukkan sinarnya dengan memenangi medali satu-satunya bagi Indonesia dari cabor menembak pada Jakarta-Palembang 2018.

Keberhasilan Tera meraih emas Asian Games 2022 pun turut serta membuat namanya terukir dalam sejarah.