Berita Bisnis
Penjualan Rumah Lesu, Properti Expo Semarang 2023 Tak Sanggup Capai 50 Persen Dari Tahun Lalu
Penjualan properti dalam Properti Expo Semarang (PES) 2023 lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu, di Pollux Mall Paragon Semarang
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penjualan properti dalam ajang Properti Expo Semarang (PES) 2023 di Pollux Mall Paragon Semarang bulan ini mencatatkan nilai lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu.
Tercatat pada gelaran PES 5 2023 yang berlangsung tanggal 13-24 September 2023, total rumah terjual di angka tujuh unit.
Angka ini bahkan tak sampai 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Sempat Didominasi PLTU, Investasi Tertinggi Jawa Tengah Kini Bergeser ke Sektor Properti
Ketua Property Expo Semarang Dibya K Hidayat mengatakan, capaian dalam PES periode sama tahun lalu mencapai total 19 unit dengan nilai sebesar Rp 34 miliar.
Adapun periode sama tahun ini ditutup dengan total nilai transaksi Rp 14,5 miliar.
"Pada periode ini hanya lima pengembang yang berhasil melakukan transaksi, dengan total tujuh unit terjual. Jadi kalau kami lihat sepintas dari pameran ini, hasilnya kurang bagus terhadap respon di Semarang. Sedangkan di periode sama tahun lalu, ada transaksi untuk 19 unit. Ini jauh lebih banyak dengan nilai Rp 34 miliar," kata Dibya di Semarang, Selasa (26/9/2023).
Dibya menjelaskan, rendahnya angka penjualan tahun ini diperkirakan karena unit-unit yang dihadirkan pengembang merupakan unit untuk segmen menengah ke atas.
Sedangkan tahun lalu, pengembang perumahan subsidi turut terlibat dalam pameran sehingga turut memacu penjualan di segmen menengah ke bawah.
"Rumah menengah ke atas ini pastinya harga di atas 1 miliar semua. Tahun lalu masih banyak developer dengan unit ditawarkan berkisar Rp 500 miliar - Rp 1 miliar. Itu mempengaruhi angka. Tapi, menurut informasi dari mereka (para pengembang yang ikut) juga (penjualan secara umum) cukup lesu," terang Dibya.
Dibya menambahkan, lesunya penjualan unit rumah tahun ini juga turut dipengaruhi adanya dinamika politik menjelang Pemilihan Umum 2024.
Hal itu utamanya berpengaruh terhadap penjualan rumah menengah ke atas.
"Orang beli rumah dengan harga di atas Rp 1 miliar, yang pertama dikawatirkan biasanya adalah di masa Pemilu itu sendiri. Kemudian kedua, terkait dengan regulasi atau kepastian hukum," terangnya.
Baca juga: Alhamdulillah, Siti Khoiriyah Bisa Berhemat 10 Hari, Warga Purwosari Blora Terima Bantuan Beras
Di sisi itu Dibya menambahkan, untuk meningkatkan kembali capaian penjualan properti sendiri pihaknya akan melakukan evaluasi.
Selain itu, juga mengatur strategi untuk menggenjot penjualan mendatang.
"Kondisi saat ini sangat kondusif. Seharusnya, perekonomian kita lebih bagus dari pra pandemi. Kami tetap optimistis dan mendorong agar para calon pembeli juga optimistis di tengah isu politik yang berlangsung ini. Kemudian kedepan, kami juga akan Atut lagi strategi-strategi agar penjualan tetap baik," imbuhnya. (Idy)
Harga Emas Tembus Rp 2 Juta per Gram, Dilema Jual atau Tahan untuk Investasi Jangka Panjang? |
![]() |
---|
Bank Muamalat Salurkan Investasi Syariah Berbasis Sosial Pertama di Indonesia ke RS Roemani Semarang |
![]() |
---|
Promo Spesial September: Adira Finance Beri Hadiah Hingga Cashback Jutaan di Harpelnas 2025 |
![]() |
---|
Harga Emas Pegadaian Kompak Melesat Hingga Akhir Pekan, Tembus Rp 2,1 Juta per Gram |
![]() |
---|
OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Dinamika Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.