Penampakan Jembatan Ganefo Sragen Terkini, Ditargetkan Rampung Desember 2023

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Inilah penampakan terkini pembangunan Jembatan Ganefo Sragen yang ditargetkan bakal rampung pada akhir tahun 2023.

Lokasi proyek Jembatan Ganefo Sragen berada di Kecamatan Tangen.

Proyek yang didanai APBD Provinsi Jawa Tengah itu sudah mencapai kemajuan sebesar 58,280 persen.

Baca juga: Dua Ruas Jalan Provinsi dan Jembatan Ganefo di Sragen Jadi Prioritas Pembangunan Provinsi Jateng

Edy Wahyu Widadi, Konsultan Supervisi dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa jika jadwal berjalan sesuai rencana, Jembatan Ganefo ini akan mulai beroperasi pada bulan Desember 2023.

Detail teknis jembatan ini mencakup panjang jembatan sebesar 113 meter dengan dua pilar dan dua abutmen. Lebar jembatan ini mencapai 7,5 meter.

Edy menjelaskan ada beberapa pekerjaan tersisa yang harus diselesaikan, termasuk penyelesaian bentang akhir dan pemasangan railing (pembatas jembatan). Pembangunan jembatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat.

"Jembatan ini akan melayani kendaraan yang melintasi wilayah Sragen, Galeh, hingga Purwodadi, serta sebaliknya. Dengan jembatan ini, perjalanan akan lebih lancar dibandingkan dengan jembatan lama yang sering menjadi titik simpang-siur," jelasnya.

Pemantauan Proyek Pakai "Si Wasit"

Prawindari, Kepala Seksi Pengawasan Teknis DPU BMCK Jawa Tengah, menambahkan bahwa kemajuan pembangunan Jembatan Ganefo ini disambut baik oleh masyarakat, karena telah dinantikan selama beberapa waktu. Jembatan ini, yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akan berdampingan dengan jembatan bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Pertama Republik Indonesia, Sukarno, pada ajang The Games of The New Emerging Forces (Ganefo).

"Sejauh ini, saya dapat memantau perkembangan pembangunan Jembatan Ganefo hingga tanggal 24 September 2023, dengan capaian sebesar 58,280 persen dari rencana awal sekitar 40,03 persen. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan sekitar 18,243 persen," ungkapnya saat berkunjung ke lokasi pembangunan pada Rabu (27/9/2023).

Prawindari juga menyoroti penggunaan Sistem Informasi Pengawasan Internal Terintegrasi (Si Wasit) dalam memantau perkembangan proyek ini. Melalui Si Wasit, pemantauan progres pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat diakses dari berbagai lokasi.

"Si Wasit merupakan sistem pengawasan internal berbasis digital yang mencakup spesifikasi teknis, dokumen pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang terstruktur dan terintegrasi, absensi online, aplikasi cinta lapangan (ACL), konsultan pengawas, dan website PPID DPU BMCK Jawa Tengah," jelasnya.

Sistem digital ini juga mengandung dokumen pelaksanaan kegiatan yang mencakup berbagai aspek, termasuk pemeliharaan jalan, konstruksi jembatan, sistem penyediaan air minum (SPAM), dan proyek pembangunan bangunan gedung.

Dengan adanya Si Wasit, pengawasan proyek di lapangan menjadi lebih terstruktur, karena seluruh aspek pekerjaan sudah terdokumentasi sesuai dengan kontrak yang ada.

"Pemanfaatan Si Wasit memungkinkan kami untuk lebih akurat, efisien, dan cepat dalam mengawasi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Hal ini akan meningkatkan kualitas pengawasan dan pengendalian proyek, sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, dengan mutu yang baik, dan administrasi yang benar," tambahnya.