Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Asian Games 2022

Trik Memalukan Pelari Thailand Buat Konsentrasi Muhammad Zohri Buyar di Final Asian Games 2022

Trik Memalukan Pelari Thailand Buat Konsentrasi Muhammad Zohri Buyar di Final Asian Games 2022

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA
Trik Memalukan Pelari Thailand Buat Konsentrasi Muhammad Zohri Buyar di Final Asian Games 2022 

Trik Memalukan Pelari Thailand Buat Konsentrasi Muhammad Zohri Buyar di Final Asian Games 2022

TRIBUNJATENG.COM - Perbuatan memalukan dilakukan oleh pelari Thailand di ajang Asian Games 2022.

Pelari bernama Soraoat Dapbang kedapatan mencuri start saat bertanding di cabor atletik nomor lari 100 meter putra Asian Games 2022.

Atas perbuatannya, Soraoat Dapbang langsung didiskualifikasi oleh pengadil.

Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah), saat tampil pada babak utama 100m putra cabang olahraga atletik, di Olympic Stadium, Tokyo, Sabtu (31/7/2021).
Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah), saat tampil pada babak utama 100m putra cabang olahraga atletik, di Olympic Stadium, Tokyo, Sabtu (31/7/2021). (NOC INDONESIA)

Baca juga: Drawing Bulutangkis Asian Games 2022, Anthony dan Jonatan Berpeluang Hadapi Taiwan

Namun apa yang dilakukan Soraoat Dapbang ini dapat mengganggu konsentrasi pelari lainnya, tak terkecuali pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri.

Saat start kembali diulang, konsentrasi Zohri sudah tidak sebaik sebelumnya.

Apalagi Soraoat Dapbang berada tepat di sebelah Zohri.

Hal ini membuat Zohri tampil menurun dibandingkan babak penyisihan hingga semifinal.

Pada penyisihan Zohri mencatatkan waktu 10,22 detik, kemudian torehan ini dipertajam 0,10 detik pada semifinal.

Selalu berada di posisi terdepan memberi sinyal bagi Zohri yang baru pulih dari cedera untuk menyumbang medali pertama dari cabor atletik di Asian Games 2022.

Sayangnya atlet berusia 23 tahun itu kehilangan ritme apiknya pada final.

Dia harus puas finis keenam dengan catatan waktu 10,16 detik pada perlombaan yang digelar di Stadion Utama Hangzhou, China, Sabtu (30/9/2023) malam.

Ini menjadi kedua kalinya Zohri belum berhasil memanfaatkan dua edisi Asian Games untuk meraih medali dari nomor lari 100m putra walau sudah mencapai final.

Zohri sendiri mengaku bahwa kondisinya belum 100 persen.

"Mohon maaf, saya belum bisa memberikan medali."

"Tadi, saya sudah berusaha sampai batas kemampuan maksimal saya," kata Zohri dikutip dari Kompas.id.

"Karena saya baru pulih dari cedera sebulan terakhir, saya belum sempat berlatih daya tahan kecepatan yang persiapannya butuh waktu panjang sampai satu tahun."

"Sebulan terakhir setelah pulih cedera, latihan saya baru sebatas mengasah teknik start block dan kecepatan," ujar Zohri.

Atlet asal Nusa Tenggara Barat itu sebenarnya melakukan start dengan baik.

Akan tetapi, dalam separuh terakhir perlombaan kecepatan Zohri menurun sampai kehilangan keseimbangan sesaat jelang garis finis.

"Karena tadi mencoba berlari sampai ke batas maksimal, saya akhirnya kehilangan keseimbangan mendekati finis," ucap Zohri.

"Makanya, irama langkah kaki saya menjadi kacau sehingga kecepatan saya menurun dan disusul oleh para pelari lain,” katanya.

Zohri tidak ingin berlama-lama larut dalam kekecewaan.

Pemenang medali emas Kejuaraan Dunia Atletik Junior ini berharap bisa mencapai targetnya yakni mencatatkan waktu 10,00 detik yang masih belum tercapai.

Sejauh ini, rekor pribadi terbaik Zohri berada di angka 10,03 detik yang dicetaknya di Osaka, Jepang pada tahun 2019.

Zohri percaya diri setelah fisiknya kembali pulih setelah beberapa kali mengalami cedera.

"Setelah cedera dan bangkit lagi, cedera lalu bangkit lagi, saya akhirnya bisa kembali berlari dengan cukup baik tanpa trauma dan keluhan saat mencoba batas maksimal,” ucapnya.

"Semoga momentum ini bisa terjaga. Harapannya, saya bisa lebih sering dikirim ikut kejuaraan internasional ataupun pemusatan latihan di luar negeri lebih lama."

"Itu sangat penting untuk menumbuhkan motivasi karena bisa berlatih ataupun berlomba dengan pelari-pelari luar negeri yang kecepatannya lebih baik," tuturnya.

Zohri mau tidak mau harus meningkatkan diri.

Persaingan nomor paling bergengsi di atletik ini makin memanas bahkan dari sejak kawasan Asia Tenggara.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved