Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Stagnan di Tahun Politik
satu hal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan adalah adanya tahun politik yang kemudian akan menghambat kinerja investasi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan stagnan bila dibandingkan dengan tahun ini.
Dalam Asian Development Outlook yang terbit pekan lalu, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada di kisaran 5 persen secara tahunan/year on year (yoy).
Angka itu sama dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini yang juga sebesar 5 persen yoy.
Dalam peluncuran laporan tersebut, Senior Country Economic ADB, Henry Ma menyebut, satu hal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan adalah adanya tahun politik yang kemudian akan menghambat kinerja investasi.
"Bila melihat pola musiman, biasanya menjelang pemilihan umum (pemilu) atau sebelum ada kepastian politik, para pelaku usaha cenderung mengerem ekspansi," katanya.
Henry menuturkan, pertumbuhan investasi yang akan tersendat adalah investasi bangunan.
"Kalau investasi mungkin akan lemah, dan khususnya investasi di bangunan akan lemah selama setahun ke depan. Berkaitan dengan kondisi politik," ujarnya.
Namun, menurut dia, hal itu bukan berarti kinerja investasi akan berhenti. Setelah ada kepastian politik, ia melihat peluang ekspansi bisnis menjadi opsi yang baik.
Hanya saja, ia mewanti-wanti perhelatan pemilu harusnya bisa dilaksanakan secara lancar.
"Bila pemilu dan serah terima jabatan pimpinan negara berjalan lancar, ini yang akan memacu investasi dunia usaha," ucapnya.
Kabar baiknya, Henry yakin konsumsi rumah tangga akan tetap solid, seiring dengan mobilitas yang telah dibuka dan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga daya beli.
Hal itu juga yang bisa menjadi bekal bagi para pelaku bisnis untuk melakukan ekspansi pada tahun depan, dan turut mendorong roda perekonomian.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro sempat menyatakan, tahun politik akan berdampak pada kinerja investasi.
Terlebih, pesta demokrasi tahun depan itu diselenggarakan setelah Indonesia dan dunia mendapat hantaman pandemi covid-19.
Sehingga, dia menambahkan, hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia, yaitu dengan membentuk iklim investasi yang baik, sehingga nantinya kinerja investasi tak turun tajam sebelum Pemilu.
"Memang tantangannya adalah bagaimana membuat investasi tetap bisa tumbuh dan tidak turun tajam, seperti pola yang kita temui di tahun pemilu sebelumnya," bebernya.
Perlambatan
Adapun, Bank Dunia justru melihat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dibandingkan dengan tahun ini.
Dalam laporan bertajuk East Asia and The Pacific Economic Update edisi Oktober 2023, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 4,9 persen yoy.
Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari Bank Dunia sebesar 5 persen yoy.
Laporan itu menyebut, satu hal yang perlu diwaspadai oleh Indonesia adalah perlambatan ekonomi China, sehubungan dengan berbagai peristiwa yang terjadi di negara Tirai Bambu.
Saat ini, satu masalah yang sedang dihadapi China adalah pelemahan investasi bangunan. Hal itupun akan mengakibatkan ekonomi China melemah.
Sebagai mitra ekonomi Indonesia, Bank Dunia melihat masalah di China akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Dari hitungan Bank Dunia, akan ada pengurangan hampir 0,1 poin terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia bila ekonomi China melemah pada tahun depan.
Berbeda dengan Bank Dunia, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 akan lebih kuat dari tahun ini.
Dari perhitungan OECD, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan tumbuh 5,2 persen yoy, atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan tahun ini sebesar 4,9 persen yoy.
Hal itu seiring dengan tingkat inflasi yang melandai di Indonesia, sehingga menjadi daya dukung bagi pertumbuhan permintaan di dalam negeri. (Kontan.co.id/Bidara Pink)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.