Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PKB Yakin Suara Nahdliyin Tak Tergerus Mahfud MD

basis suara NU tidak homogen dan memiliki pilihan yang berbeda-beda, sehingga tak sedikit Nahdliyin yang memilih Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Editor: Vito
TRIBUNNEWS
Mahfud MD 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Syura Partai kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq mengeklaim bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mereka gawangi bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak khawatir basis suara Nahdliyin tergerus dengan diusungnya Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Secara kultural, Mahfud dikenal sebagai Nahdliyin. Ia juga menjadi satu orang dekat Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kancah politik Tanah Air.

"Pertama, dari awal, PKB sebagai alat politik NU. Jangan dibalik, NU tidak pernah diperalat PKB, tapi PKB lahir menjadi alat NU, itu terus melakukan upaya turun ke bawah, memberikan program ke seluruh tingkatan, dari tingkat ranting sampai tingkat pengurus wilayah NU," ujarnya, kepada wartawan, di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).

Maman merasa, keistimewaan PKB itu bisa menjadi pembeda dan penentu ketika harus berhadapan dengan sosok-sosok capres atau cawapres yang juga diidentifikasi publik sebagai Nahdliyin.

"Kedua, caleg-caleg kami punya hubungan emosional yang dekat dengan Nahdliyin, sehingga sekali lagi kami tidak merasa terganggu sama sekali," jelasnya.

Ia menegaskan, basis suara NU tidak homogen dan memiliki pilihan yang berbeda-beda. Maman mengakui, tak sedikit Nahdliyin yang memilih Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Kami sebagai orang PKB, yakin bahwa kerja teman-teman caleg terutama dan para pengurus di tingkat DPW, DPC, untuk meyakinkan pasangan Anies-Muhaimin menjadi pasangan yang didukung, itu terus kami lakukan," bebernya.

"Kami sekali lagi tidak pernah merasa ada suara yang akan tergerus dan lain sebagainya. Yang pasti, kami akan menang," sambungnya.

Ia pun sempat menyindir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang belum kunjung menentukan sosok cawapres. Maman menyebut, Prabowo merupakan keajaiban Tuhan, lantaran yang tahu cawapresnya hanya dirinya sendiri.

"Ya kalau kami tahu Prabowo, Prabowo itu salah satu keajaiban Tuhan. Yang tahu tentang cawapresnya itu hanya dia. 1 tahun 18 hari bersama Muhaimin, dia tidak ngambil Muhaimin (sebagai cawapres-Red)," tukasnya.

Maman pun menjawab peluang dua figur yang telah membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk maju menjadi cawapres. Mereka adalah Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Jadi kalau saya lihatnya sudah valid ya. walaupun ada dua orang yg bikin SKCK secara bersamaan, Yusril dan Erick. Tapi kan pertanyaan kita sudah terjawab kalau Gibran bukan yang akan menjadi cawapres, kecuali ada kejutan lagi," ucapnya.

Ia meyakini, sosok cawapres yang akan dipilih Prabowo nantinya adalah Erick Thohir. "Jadi memang Prabowo sampai hari ini belum bisa memastikan, tapi saya meyakini ada pola seperti itu, maka yang akan dijadikan cawapres Prabowo adalah Erick," tuturnya. (Kompas.com/Vitorio Mantalean/Tribunnews/Igman Ibrahim)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved