Watak Cawapres 2024 Berdasarkan Weton: Mahfud MD, Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka

Watak Cawapres 2024 Berdasarkan Weton: Mahfud MD, Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini watak calon wakil presiden Cawapres 2024 Mahfud MD, Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka berdasarkan weton.

Weton adalah istilah dalam budaya Jawa yang mengacu pada sistem penanggalan dan ramalan nasib seseorang berdasarkan tanggal lahir dan penjualan pasar dalam penanggalan Jawa.

Weton menjadi bagian integral dari budaya Jawa dan memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan pemilihan nama.

Weton juga dipercaya mampu memberikan petunjuk tentang karakter dan temperamen seseorang, serta menggambarkan kecocokan dua insan dalam menjalin hubungan.

Ingin mengetahui watak calon wakil presiden berdasarkan weton? Simak artikel ini hingga akhir

1. Mahfud MD

Mahfud MD lahir pada 13 Mei 1957.

Berdasarkan kalender Jawa, Mahfud MD memiliki weton Senin Pon.

Senin Pon memiliki neptu 11 yang terdiri dari Senin 4 dan Pon 7.

Orang berweton Senin adalah orang yang keras dan angkuh.

Keangkuhan dan kekerasan yang dimiliki Senin Pon sulit untuk diubah atau dihilangkan.

Sifat keras ini memberi keuntungan untuk pemilik weton Senin Pon yakni sulit untuk ditipu dan dimanfaatkan oleh orang lain.

Karena pendiriannya yang kuat, Senin Pon akan mempertimbangkan semua keputusan dan pendapatnya dengan teliti.

Dengan beberapa sifat buruk yang disebutkan di atas, ia sering diperlakukan kurang baik dan mendapatkan banyak masalah di sekitarnya.

Senin Pon juga memiliki sifat-sifat unggul antara lain cerdas, sportif, kreatif, dan tidak mudah lelah.

2. Cak Imin

Cak Imin lahir pada 24 September 1966.

Berdasarkan kalender Jawa, Cak Imin memiliki weton Sabtu Wage.

Sabtu Wage memiliki neptu 13 dengan Sabtu bernilai 9 dan wage bernilai 4.

Mereka yang lahir pada weton Sabtu Wage memiliki watak Lakuning Lintang, layaknya bintang, yang cenderung menyingkir jika ada keramaian dan lebih suka menyendiri.

Tetapi mereka tidak bisa menyimpan dendam, dan tidak memiliki sifat iri dengki, dll.

Mereka kelahiran weton Sabtu Wage juga sering membuat orang merasa senang, termasuk susah ditebak, menarik tapi angkuh, waspada, kuat.

Weton Sabtu Wage termasuk dalam rakam Kala Tinantang, yang berarti pemberani, hingga banyak dimusuhi oleh orang di sekitarnya.

Weton Sabtu Wage juga berada dalam naungan Pancasuda Bumi Kapethak, yang berarti suka bekerja, kuat menderita, dan sering mendapatkan kekecewaan.

Tetapi, mereka kelahiran weton Sabtu Wage juga memiliki sifat positif seperti mandiri, hemat, tidak suka hura-huran, bahkan bisa menjadi penolong untuk orang terdekatnya.

Sayangnya, mereka juga pelupa, tinggi hati, tidak sabaran, suka membantah, dan sering kali mendapatkan fitnah.

3. Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.

Berdasarkan kalender jawa, Gibran lahir pada hari Kamis Legi.

Kamis Legi memiliki neptu 13 dengan hitungan Kamis 8 dan Legi 5.

Menurut Primbon Jawa, seseorang dengan weton Kamis Legi memiliki karakter yang sangat berbeda dan kompleks.

Pemilik weton Kamis Legi dianggap memiliki daya magis.

Mereka menarik perhatian orang lain dengan cepat.

Tak hanya penampilannya yang memesona, sosoknya yang karismatik membuat mereka dihormati dan disegani.

Pemilik weton Kamis Legi juga memiliki kelebihan lainnya.

Ini termasuk sifat positif mereka.

Orang berweton Kamis Legi memiliki sifat dermawan dan belas kasihan yang luar biasa.

Mereka tenang dan senang membantu mereka yang mengalami kesulitan.

Mereka tidak hanya dermawan tetapi juga sangat setia dalam mempertahankan hubungan sosial, baik dalam pertemanan, pasangan, keluarga, atau komunitas secara keseluruhan.

Mereka dapat membuktikan hal ini dengan kesetiaan mereka untuk selalu ada di samping orang yang mereka cintai.

Sebaliknya, karakteristik positif ini membuat pemilik weton Kamis Legi sangat dihormati.

Pemilik weton Kamis Legi, seperti semua orang, memiliki beberapa sifat buruk.

Salah satunya memiliki ketidakstabilan emosi yang kadang-kadang sulit dikendalikan.

Hal ini memperparah kondisi mereka yang cenderung mudah tersinggung dan mudah terpancing emosi, yang seringkali menyebabkan konflik. (*)